- VIVA Otomotif
Jakarta, 13 Mei 2024 – Memasuki Kuartal II 2024, Daihatsu menunjukkan performa yang positif dengan mencatatkan hasil penjualan yang diaanggap memuaskan.
Terhitung hingga April 2024, pabrikan otomotif asal Jepang itu berhasil membukukan penjualan mobil secara ritel atau dari diler ke konsumen sebanyak 61.566 unit, yang setara dengan 21,3 persen pangsa pasar otomotif nasional.
Pencapaian ini tidak lepas dari dominasi tiga model Daihatsu di pasaran, yaitu:
Astra Daihatsu Sigra
MPV mungil ini tetap menjadi primadona dengan penjualan mencapai 20.299 unit, atau 33 persen dari total penjualan Daihatsu.
Gran Max Pick Up
Kendaraan niaga tangguh ini juga digemari banyak konsumen, dengan penjualan mencapai 14.214 unit (23,1 persen).
Terios
SUV kompak Daihatsu ini mencatatkan penjualan sebanyak 7.881 unit (12,8 persen).
“Hal ini tidak lepas dari komitmen Daihatsu dalam menghadirkan beragam penawaran dan layanan terbaik kepada konsumen,” ujar Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation, Tri Mulyono, dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi.
Di balik kesuksesan penjualan ini, Daihatsu menawarkan berbagai kemudahan bagi konsumen yang ingin memiliki mobil baru.
Kemudahan tersebut antara lain fasilitas tukar tambah, kemudahan pembelian kredit dengan pilihan perusahaan pembiayaan yang beragam, serta layanan purna jual yang mudah diakses di seluruh Indonesia.
Sebagai informasi, Daihatsu Sigra menjadi mobil yang paling laku selama tiga bulan pertama di tahun ini. Kendaraan yang masuk ke dalam segmen Low Cost Green Car alias LCGC itu hadir perdana pada Agustus 2016. Berikut daftar harga terbarunya, dengan status on the road Jakarta:
Daihatsu Sigra
1.0 D MT – Rp139.000.000
1.0 M MT – Rp149.600.000
1.2 X MT – Rp157.300.000
1.2 R MT – Rp164.000.000
1.2 X AT – Rp170.600.000
1.2 R AT – Rp178.800.000
Seserahan Nikah Sering Pakai Mobil Mewah, Kini Pati Dijuluki Kampung Maling
Dulu Kabupaten Pati, Jawa Tengah dikenal hedon, banyak orang nikah yang memberikan mobil mewah sebagai seserahan. Tapi sekarang, daerah itu dikenal sebagai kampung maling
