Mana Lebih Untung, Pilih Mobil Murah atau Mobil Bekas?

Sumber :
  • Dokumentasi TAM
VIVAnews
- Pedagang mobil bekas tak khawatir kehadiran mobil murah ramah lingkungan atau
Low Cost Green Car
(LCGC) bakal mengganggu penjualan mereka.


Menurut mereka, gaung mobil murah tidak sebesar yang diharapkan. Bahkan diprediksi mobil LCGC tidak lama lagi bakal membanjiri pasar mobil bekas, lantaran pemiliknya banyak kecewa.

Fitur Ini Bisa Jawab Panggilan Telepon hingga Akses Media Sosial Tanpa Sentuhan

Senior Manager Marketing Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Jakarta Pusat, Herjanto Kosasih mengungkapkan, untuk konsumen pertama membeli mobil (first buyer) atau beralih dari motor ke mobil, mungkin biasa saja dan tidak berniat cepat menjualnya kembali.
Miris, Umat Muslim di Kota Monfalcone Italia Dilarang Salat Karena Aturan Baru


Sosok Faisal Halim, Pemain Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras hingga Melepuh
Tapi yang sudah punya mobil, kemudian membeli mobil LCGC banyak kecewa karena di luar ekspetasi. "Mereka pasti langsung menjualnya," ujarnya, Sabtu 7 Desember 2013.

Kata dia, kehadiran mobil LCGC yang kini hanya tersedia untuk tipe
city car
(lima penumpang) jadi alasan konsumen masih pikir-pikir membelinya.


"Karena modelnya bukan MPV (Multi Purpose Vehicle) --kapasitas muat 7 penumpang. Konsumen kita karakternya butuh mobil yang bisa menampung cukup banyak barang serta penumpang," katanya.


Daripada beli mobil murah, kata dia, konsumen justru memilih mobil bekas yang harga tidak jauh berbeda namun kapasitas mesin serta spek lebih tinggi.


"Dengan harga mobil murah saat ini berkisar dari Rp76,5-120,7 juta, tersedia mobil bekas dengan kelas di atas LCGC seperti Toyota Yaris A/T 2011 Rp130 juta dan Daihatsu Sirion A/T 2012 Rp120 juta. Sekarang tinggal pilih mendingan mana mobil baru atau mobil bekas seperti itu," kata Herjanto. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya