Kata Siapa Biaya Servis Mobil Ferrari Mahal, Wajib Tahu

Mobil Ferrari
Sumber :
  • Herdi Muhardi/ VIVA

VIVA.co.id – Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, memiliki sebuah supercar tentu menjadi sebuah impian. Maklum, memiliki supercar tentu akan meningkatkan statusnya sebagai orang kaya mengingat harga yang super mahal.

Tak hanya itu, banyak yang menganggap jika perawatan supercar juga tak sedikit. Namun benarkah anggapan itu? Ternyata tak sepenuhnya benar. Pasalnya, pemilik mobil Ferrari di Indonesia justru tak perlu lagi memusingkan biaya perawatan.

Menanggapi hal tersebut, Chief Executive Officer (CEO) Ferrari Jakarta Arie Christopher menegaskan bila pembelian Ferrari sudah termasuk dengan biaya servis dan penggantian beberapa komponen penting selama tujuh tahun.

"Jadi selama tujuh tahun customer tidak perlu membayar servis dan spare part. Bukan hanya ganti oli doang, sampai wiper dan break pad diganti semua," katanya di kawasan Dharmawangsa, Jakarta.

Selain itu, Arie Christopher mengatakan servis rutin yang dilakukan Ferrari biasanya hanya satu tahun sekali.

"Servis itu biasanya satu tahun sekali atau 10 ribu kilo meter, mana yang tercapai terlebih dahulu. Kalau Ferrari itu biasanya tahunnya yang mencapai dahulu," kata Arie, Kamis, 17 November 2016.

Setiap tahunnya, Arie menjelaskan bila terdapat schedule penggantian spare part dan oli sehingga customer tidak perlu lagi pusing memikirkan servis kendaraan milik pabrikan otomotif Italia tersebut.

"Itu memang sudah servis rutin tapi tidak termasuk warranty. Untuk warranty itu tiga tahun. Iya, servis tujuh tahun itu termasuk di harga mobil. Selama tujuh tahun itu ada periodenya apa yang perlu diganti. Misalnya tahun pertama apa terus tahun kedua apa, begitu selanjutnya," katanya.

Johan Budi Tanya Ahmad Sahroni Mahalnya Perawatan Mobil Supercar yang Jadi Sitaan Kejagung
Ferrari F40 Kecelakaan

Apes, Karyawan Diler Bikin Ferrari F40 Seharga Rp51 Miliar Ringsek Parah

Sebuah supercar mewah, Ferrari F40 alami kecelakaan pada Minggu lalu. Adapun peristiwa ini disebabkan oleh seorang karyawan diler menabrak tembok terowongan di Jerman.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024