VIVA.co.id – Perekonomian Indonesia kuartal II-2017 yang stagnan juga dapat dilihat dari kecilnya pertumbuhan industri otomotif dan penjualan otomotif hingga tengah 2017.
Ketua I Asosiasi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D Sugiarto mengungkapkan, hingga juni 2017 pertumbuhan penjualan sektor otomotif keseluruhan (wholesale) hanya tumbuh 0,3 persen.
"Yang langsung ke konsumen turun 4 persen, produksi turun 0,7 persen, tapi ekspor tumbuh 20 persen," kata Jongkie dalam Seminar 'Apakah Perekonomian Indonesia Melambat?', di Hotel Borobudur, Jakarta Senin 14 Agustus 2017.
Ia menegaskan, hingga Juni 2017, penjualan otomotif bisa dikatakan hampir sama dengan 2016. Namun, menurut dia, hal ini tentu disebabkan karenanya adanya musim lebaran, dan puasa pada Juni 2017.
"Juni tersebut bulannya pendek karena ada lebaran, puasa dan lain-lain, tetapi sampai Juni mencapai angka sama seperti tahun lalu. Kita cukup berpuas diri," ujar dia.
Dia pun menjelaskan otomotif masih tumbuh pada 2017 dengan adanya penambahan kapasitas produksi dari dua perusahaan otomotif yakni Mitsubishi dan Wuling.
"Kurang lebih mereka investasi Rp20 triliun, produksi 2,2 juta unit per tahun. Lokasinya di sekitar Jawa Barat," tutur dia.
Sementara itu, Ia pun menuturkan, angka penjualan otomotif ada di kisaran 535 ribu pada Juni 2017, yang didominasi oleh mobil keluarga atau MPV.
"Ini masih menguasai 55 persen di angka 294 ribu hampir 300 ribu. Atau angka MPV lebih dari separuh," tutur dia.
Fortuner vs Pajero Sport Bekas, Pajak Tahunannya Murah Mana?
Toyota Fortuner pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada 2005. Sedangkan Mitsubishi Pajero Sport pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 2009.
