- Dok: HMID
Jakarta, 6 Desember 2023 – Jenis bahan bakar yang tersedia di SPBU saat ini sudah jauh lebih banyak dari zaman dahulu. Contohnya Pertamina, yang menawarkan bahan bakar minyak atau BBM Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo untuk mobil bermesin bensin.
Perbedaan antara setiap BBM tersebut adalah pada Research Octane Number atau RON, yang juga sering disebut dengan istilah oktan.
Oktan adalah ukuran ketahanan bahan bakar terhadap detonasi, yaitu pembakaran yang tidak terkontrol dan bisa menyebabkan kerusakan mesin. Bahan bakar dengan oktan tinggi lebih tahan terhadap detonasi, sehingga dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar tanpa menyebabkan kerusakan.
Banyak orang yang beranggapan, bahwa semakin tinggi oktan pada bahan bakar, maka mesin akan menghasilkan suhu yang lebih panas. Hal ini ternyata tidak sepenuhnya benar.
Dikutip VIVA Otomotif dari laman Hyundai Indonesia, suhu mesin sering dikorelasi dengan kompresi mesin, bukan sepenuhnya pada bahan bakar. Kompresi mesin yang lebih tinggi akan menghasilkan panas yang lebih tinggi. Namun hal ini tentunya diimbangi dengan sistem pendinginan yang lebih mumpuni.
Sebagai contoh, Hyundai Creta dan Hyundai Stargazer memiliki mesin 1.500 cc dengan kompresi 10.5:1. Dengan kompresi ini, maka kedua mobil tersebut disarankan menggunakan bahan bakar dengan oktan 92.
Namun jika diisi dengan bahan bakar dengan oktan lebih tinggi, misalnya oktan 95, maka mesin tidak akan menjadi lebih panas. Hal ini karena kedua model dilengkapi dengan sistem pendinginan yang mumpuni.
Sistem pendinginan ini berfungsi untuk membuang panas dari mesin. Dengan sistem yang baik, mesin akan tetap dingin meski menggunakan bahan bakar dengan oktan tinggi.
Suhu dan kompresi yang lebih tinggi ini justru menghasilkan mesin yang lebih efisien, irit bahan bakar, serta ramah lingkungan.
Oleh karena itu, jika Anda ingin mengisi bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi untuk mobil kesayangan, maka jangan khawatir karena tidak akan menyebabkan panas berlebih yang berujung pada kerusakan.
