Atta Halilintar-Aurel Hermansyah Nikah di Istiqlal, Saksinya Bamsoet

Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah minta Bamsoet jadi saksi nikahnya
Sumber :
  • Instagram @bambang.soesatyo

VIVA – Teka teki pernikahan youtuber Atta Halilintar dengan Aurel Hermansyah akhirnya terkuak. Rencananya, bulan April 2021 kedua pasangan tersebut melangsungkan akad nikah. Tak tanggung-tanggung, saksi pernikahannya pejabat tinggi negara.

Bamsoet Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Parpol di Luar KIM Demi Indonesia Emas

Atta dan Aurel bahkan mendatangi dan meminta kesediannya pejabat tersebut menjadi saksi. Dia adalah Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau yang biasa disapa Bamsoet.

"Atta dan Aurel secara resmi telah meminta kesediaan saya menjadi saksi pernikahan. Saya mendukung pernikahan keduanya dan siap untuk menjadi saksi nikah. Apalagi hubungan saya dengan Atta sudah lama dan sangat baik," ujar Bamsoet seperti yang dikutip VIVA dari instagramnya @bambang.soesatyo, Rabu 10 Maret 2021.

6 Artis Ini Bertengkar dengan Keluarga Sendiri, Ada yang Belum Damai Sampai Sekarang

Dari pengakuan Atta, kata Bamsoet, akad nikah akan digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Bamsoet mengaku sempat diminta tolong Atta untuk berkoordinasi dengan pengurus masjid terkait jumlah tamu undangan.

"Atta juga sempat meminta untuk dibantu terkait jumlah tamu undangan. Awalnya pihak Masjid Istiqlal hanya memperbolehkan tamu undangan 30 orang karena pandemi. Setelah saya berbicara dengan Imam besar Istiqlal Nasaruddin Umar akhirnya diizinkan untuk maksimum 50 orang sesuai protokol kesehatan," kata Bamsoet. 

Ketua MPR: Putusan MK Menjadi Akhir dari Berbagai Upaya Hukum Konstitusional

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini berharap usai melangsungkan pernikahan,  Atta bersama Aurel bisa gencar mengkampanyekan serta mengajak masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik, khususnya motor listrik. Terlebih, Atta  merupakan Presiden Komunitas Motor Listrik Indonesia.

"Penggunaan energi listrik sebagai pengganti BBM akan mengurangi konsumsi BBM dan beban subsidi yang harus ditanggung negara. Sehingga akan meningkatkan ketahanan energi nasional. Penggunaan kendaraan listrik juga menjadi salah satu solusi dalam menekan ketergantungan impor BBM dan merealisasikan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030," urai Bamsoet.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya