Logo BBC

Dilan 1991: Nostalgia, Wawancara Pidi Baiq hingga Kontroversinya

- Julia Alazka/BBC News Indonesia
- Julia Alazka/BBC News Indonesia
Sumber :
  • bbc

Ada anggap n di sebagian anggota masyarakat, melalui novel Dilan, Anda membawa ajaran Syiah?

(Tertawa) Saya betul-betul jujur memotret fenomena yang terjadi di 1990. Saya sama sekali tidak ada tendensi untuk menyangkutpautkan dengan ajaran Syiah, Sunni, atau apa lagi. Saya sama sekali tidak.

Saya hanya memotret fenomena yang terjadi di tahun 90 ketika poster Ayatollah Khomeini dijual di mana-mana, karena dia dianggap satu sosok yang berani melawan Amerika Serikat.

Saya hanya sampai di situ. Ini memang terjadi, poster ini dijual bebas. Dulu belum ada persoalan ada yang mengangkat persoalan Syiah.

Pada masa itu barang siapa yang melawan Amerika akan dianggap sebagai pahlawan, termasuk ketika orang mulai menjamurnya kaos-kaos yang bergambar Yasser Arafat, Nelson Mandela. Saya pikir dulu itu hal biasa.

Bahwa kemudian sekarang saya dianggap menyebarkan Syiah karena menulis di beberapa halaman novel bahwa Dilan menempelkan poster Ayatollah Khomeini, karena memang pada waktu itu Dilan tidak mengerti Syiah atau Sunni.

Kalau terpikir bahwa dengan menempelkan poster Ayatollah Khomeini bahwa Dilan dianggap Syiah, mengapa tidak dipersoalkan ketika Dilan menempel posternya Mick Jagger?

Dia juga tidak ada tendensi apa-apa ketika menempelkan poster Mick Jagger, bukan berarti Dilan seorang Nasrani kan?

Di novel dituliskan nama Ayatollah Khomeini dalam sebuah adegan Milea di kamar Dilan, tapi di filmnya tidak ada? Disensor atau memang tidak ada adegan itu?

Kalau di buku, apa yang dilakukan Dilan dengan menempel gambar Khomeini dan Mick Jagger, bisa saya jelaskan alasannya, bahwa sama sekali apa yang dilakukan Dilan tak ada sangkut pautnya dengan ajaran atau keyakinan tokoh yang ada di poster itu.

Di film Dilan, soal Dilan memasang poster tidak saya tampilkan, karena di film tidak ada ruang luas untuk saya bisa menjelaskan alasannya.

Memang kalau ngomong konteks berbeda yah. Zaman dulu belum ada isu Syiah. Sekarang memang lain. Makanya jangan mengadili masa lalu dengan keadaan di masa kini.

Tapi waktu membuat novel dan film ini, apakah Anda tidak memi kirkan konteks saat ini?

Tidak. Saya betul-betul jujur memotret masa lalu. Betul-betul jujur memotret kehidupan di masa lalu, kehidupan guru di masa lalu, kehidupan siswa sekolah di masa lalu. Enggak bisa dong kita mengadili masa lalu dengan keadaan di zaman sekarang.

Saya aslinya, sejak ada tuduhan saya Syiah, saya jadi sering googling : Syiah itu apa? Sunni itu apa? Apa persoalannya? Saya enggak mengerti apa-apa.

Sekarang, saya harus minta maaf kepada pihak tertentu yang merasa tidak berkenan dengan apa yang dilakukan oleh Dilan sehubungan dengan adanya cerita Dilan memasang poster itu.

Karena, demi Tuhan, sama sekali tak ada maksud ingin menyebarkan suatu paham tertentu dengan menceritakan bagian tersebut di buku. Saya pribadi adalah seorang Ahlusunahwaljamaah .

Saya pikir akan lebih baik seandainya (pihak-pihak yang menuduhnya menyebarkan Syiah) terlebih dulu melakukan tabayyun , melakukan check and recheck , supaya tidak asal tuduh supaya semuanya menjadi jelas.

BBC News Indonesia