Corona: Musisi Legendaris AS John Prine Kritis, Alan Merrill Wafat

John Prine.
Sumber :
  • Instagram/john_prine

VIVA – Penyanyi sekaligus penulis lagu kenamaan asal Amerika Serikat, John Prine kabarnya sedang mengalami masa kritis akibat positif terinfeksi wabah virus pandemi corona COVID-19. Musisi tersebut telah dirawat di Rumah Sakit sejak hari Kamis. 26 Maret 2020 kemarin.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Kabar itu berasal dari sebuah postingan di halaman media sosial Twitter pribadi Prine pada hari Minggu, 29 Maret 2020. Melalui keluarga, ia menyampaikan telah dirawat di Rumah Sakit dan kondisinya memburuk pada hari Sabtu.

"Ini adalah berita sulit bagi kami untuk berbagi. Tetapi begitu banyak dari kalian telah mengasihi dan mendukung John selama bertahun-tahun, kami ingin memberi tahu kalian dan memberi kalian kesempatan untuk mengirimkan lebih banyak lagi cinta dan dukungan itu sekarang. Dan ketahuilah bahwa kami mencintaimu, dan bahwa John mencintaimu,” tulis keluarga Prine yang juga dilansir dari The Guardian pada hari Senin, 30 Maret 2020.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

Sebelumnya, istri sekaligus manajer Prine, Fiona Whelan Prine, bulan ini sudah memberitahu ke publik bahwa dia dinyatakan positif terpapar virus corona COVID-19. Pasangan itu yang kini tinggal di Nashville, Tennessee mengkarantina diri sendiri dan diasingkan satu sama lain.

Untuk diketahui, musisi berusia 73 tahun yang merupakan salah satu orang berpengaruh dalam dunia musik folk Amerika tersebut ternyata sudah dua kali berjuang melawan kanker. Yang paling baru adalah dia didiagnosis menderita kanker paru-paru pada tahun 2013 silam sehingga sebagian paru-parunya diangkat.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Kabar yang sama pilu juga datang dari pencipta lagu legendaris I Love Rock and Roll, Alan Merrill yang wafat pada hari Minggu di New York karena harus mengalami komplikasi penyakit termasuk virus corona COVID-19.

Putrinya, Laura Merrill, menuliskan kepergian sang ayah yang tahun ini berusia 69 tahun tersebut melalui halaman Facebooknya.

“Saya diberi waktu dua menit untuk mengucapkan selamat tinggal sebelum saya dilarikan keluar. Dia tampak damai. Saya berjalan pulang 50 blok, masih dengan harapan di hati saya. Kota yang saya tahu kosong. Saya merasa saya adalah satu-satunya orang di sini. Ketika saya tiba di pintu apartemen, saya menerima berita bahwa dia telah pergi. "

COVID-19 menjadi momok untuk Amerika Serikat belakangan ini. Terhitung pada Minggu kemarin, wabah penyakit itu sudah menewaskan dua ribu orang di negara adidaya tersebut.

Penulis: Abdulah Saputra

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya