Kisah Viola Kepincut Daniel Mananta, Awal Tahun Nikah Ngaku Sulit

Viola Mananta
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Dalam sembilan tahun pernikahan, akhirnya presenter Daniel Mananta mau 'memamerkan' sosok sang istri, Viola, di depan kamera. tampil di Podcast milik Daniel Mananta, Viola banyak bercerita mengenai asal muasalnya mencintai kebudayaan Indonesia dan bertemu Daniel hingga akhirnya di-expose.

Istri Dicopet hingga Barang Berharga Raib, Daniel Mananta Pilih Maafkan Pelaku

Perempuan cantik berambut pirang panjang ini rupanya lahir di Jerman. Namun, ia memiliki kerurunan Italia dari sang Ayah. Viola kecil hingga dewasa tumbuh di Jerman di sebuah desa kecil dengan sekitar 5.000 penduduk.

Awal kecintaannya pada Indonesia bermula ketika hendak melanjutkan jenjang perguruan tinggi. Saat menjadi bintang tamu di kan Youtube Daniel Tetangga Kamu, Viola mengaku sejak dulu sangat tertarik dengan bahasa dan ekonomi sehingga ingin kuliah di kedua jurusan itu.

Tas Istri Daniel Mananta Dicopet di Mall, Dompet dan HP Raib

"Pada waktu itu, China lagi booming banget. Perusahaan Jerman besar pindah ke China dan banyak yang kuliah bahasa mandarin. Saya juga coba belajar bahasa mandarin. Itu susah sekali sampai bisa pakai bahasanya. 'Ya mungkin bahasa china nggak jadi'," kenang Viola.

Viola Mananta dan Daniel Mananta

Photo :
  • YouTube
Deretan Pernikahan Artis Paling Megah Sepanjang 2023

Sembari memikirkan jurusan kuliahnya, Viola akhirnya bekerja sebagai bartender di sebuah bar di Jerman. Di situ, salah satu teman bartendernya baru saja kembali dari Bali usai mendapat program pendidikan. Teman Viola itu lah yang mengusulkan agar Viola mencoba bahasa Indonesia.

"Dia bilang 'Kenapa nggak coba bahasa Indonesia aja. Orangnya baik, tempatnya bagus dan bahasa nggak terlalu susah. Ekonominya besar banyak perusahaan Jerman yang ada di sana'. Saya riset dan memutuskan belajar bahasa indonesia dan bisnis," tuturnya.

Setelah memutuskan kuliah jurusan Internasional Bisnis dengan bahasa Indonesia, Viola mulai mencoba kebudayaan Indonesia. Salah satunya kuliner. Viola bermodal internet untuk mencari resep dan mencoba membuat sate ayam saus kacang di Jerman.

"Mulai kuliah coba masak masakan Indonesia. Masak sate pakai saus kacang. Enak. Resepnya dari internet," kenangnya.

Tak hanya itu, Viola ketagihan mencoba masakan Indonesia lainnya. Akhirnya, Viola membuat nasi tumpeng, ayam goreng, hingga tempe balado. 

"Mungkin agak terlalu kering tapi enak," bebernya.

Setelahnya, Viola pun penasaran untuk mencoba melihat sendiri Indonesia. Di semester dua perkuliahannya, Viola mengambil cuti dan berangkat ke Jakarta dan Jogja. Ternyata, bahasa yang dipelajarinya jauh berbeda dengan kenyataan yang ada hingga membuatnya bingung.

"Ketika di Jogja, (warganya) pakai bahasa yang baik dan benar jadi gampang untuk belajar dan bicara. Tapi harusnya belajar di Jakarta aja untuk bahasa sehari-hari. Karena beda dengan bahasa baku. Kalau nonton news di tv, bisa ngerti. Bahasa sehari-hari nggak bisa ngerti sama sekali," imbuhnya.

Daniel Mananta dan Viola

Photo :
  • YouTube

Meski tak menyebut kapan dan di mana pertemuannya dengan Daniel Mananta, Viola menuturkan hingga saat ini total sudah 12 tahun sejak pertemuan pertama mereka. Kali ini, Daniel juga menegaskan bahwa dirinya tak pernah menunjukkan wajah sang istri lantaran itu adalah pilihan Viola.

Diakui Viola, awal pernikahan membuatnya cukup 'bekerja keras'. Viola menuturkan bahwa di tahun pertama pernikahan, memiliki banyak hal yang harus dipahami. Untuk itu, ia memilih fokus menjalaninya serta mendidik kedua buah hati daripada tampil di media.

"Saya menikah sama Daniel bukan sama kerjaan dia jadi kenapa saya harus bicara di depan kamera. Saya nggak nyaman sekali to be involve in this. Untuk saya itu bukan pilihan, pada awal menikah saya fokus untuk menjalankan pernikahan itu. Kita harus figure out gimana kita hidup bahagia bersama, tahun pertama susah sekali. Untuk saya, cukup penting kita fokus dulu dan punya anak. Kalau saya ikut ke media, aku tidak bisa lakukan keduanya di waktu sama," terang Viola.

Diakuinya, bukan berarti tak ingin di-expose ke media untuk selamanya. Hanya saja, ada waktu di mana fokusnya mulai beralih dan bisa mengembangkan hal lain serta dengan memiliki tujuan.

"Untuk apa saya di-expose. Itu pada awal. Kita mature, grow up dan sekarang saya udah nyaman di depan kamera karena saya merasa ada purpose di hidup saya, ada pesan untuk bisa dibagi. Karena fokusnya bukan ke saya tapi orang-orang sekitar," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya