Bos Erigo Sindir Anak Muda Sudah Crazy Rich: Gak Make Sense

CEO Erigo Store, Muhammad Sadad.
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Fenomena Crazy Rich saat ini tengah disorot lantaran kegemarannya pamer harta, yang kini justru dinilai tak masuk akal lantaran didapat dengan cara instan. Hal serupa dirasakan oleh CEO Erigo Store, Muhammad Sadad yang merasa tak masuk akal ketika seseorang memiliki uang tanpa jerih payah terlebih dahulu.

Youtuber Bobon Santoso Mau Jual Alphard Demi Kasih Makan Orang Papua

Ya, brand lokal Erigo Store memang dikenal telah dikenakan oleh banyak artis dan selebgram. Bahkan, pada September 2021 lalu, brand tersebut hadir di New York Fashion Week. Kini, nama Erigo pun kian dikenal dengan konsep produk kasual yang dapat dipakai siapa saja.

Tak heran, fenomena Crazy Rich pun disorot Sadad. Bukan tanpa alasan, Sadad sendiri meraih sukses butuh puluhan tahun dengan proses yang lama. Terkini, banyak Crazy Rich yang justru kaya secara instan demi imej di media sosial.

Bobon Santoso Menangis Sesenggukan Usai Ceritakan Mengenai Papua

"(Anak kecil punya banyak uang) menurut gue nggak make sense sih. Gue 10 tahun di industri ini, 3 tahun jadi nomor 1 di salah satu marketplace, terus gue sekarang pameran puluhan lokasi, gue masih pusing aja ngurusinnya," tutur Sadad di podcast Deddy Corbuzier.

Sadad pun menceritakan bahwa pengalaman Erigo menjadi nomor satu di salah satu marketplace, didapat dengan cara yang jauh dari instan. Untuk bisa dikenal pun, Erigo butuh perjuangan yang terbilang terjal. Maka, Sadad pun memilih untuk menginvestasikan hartanya dibanding beli barang mewah.

Ivan Gunawan Minta Maaf Bercanda Soal Pencabulan, Dibela Deddy Corbuzier

"Adalah mobil tapi bukan sport gitu. Gue bingung kalau lu udah pengen itu pasti join club. Lihat temen lu punya lebih, pasti ada jiwa nggak mau kalah kan. Menurut gue itu pilihan, dari gue takut buat terus-terusan aja," imbuhnya.

Pendiri dan Kepala Eksekutif Erigo, Muhammad Sadad.

Photo :
  • Viva.co.id/Bimo Aria

Deddy Corbuzier pun menyetujui bahwa uang akan lebih baik diinvestasikan dibanding untuk membeli barang mewah. Apalagi, banyak saat ini barang mewah tersebut yang digadang-gadang hanya pinjaman sebagai trik memanipulasi sebuah bisnis. Deddy juga menegaskan, harta kekayaannya sendiri bukan seperti yang dipikirkan orang lain. Menurutnya, butuh usaha yang tak sedikit agar bisa membuat hartanya kian bertambah.

"Orang-orang mikir gue kaya. Itu uang muter pak," tegas Deddy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya