Blasteran Jawa-Belanda, Nafa Urbach Sering Dikatain Bule Kesasar saat SD

Nafa Urbach
Sumber :
  • instagram.com/nafaurbach

VIVA Showbiz Nafa Urbach menceritakan kisah masa kecilnya yang pernah dibully lantaran dirinya merupakan keturunan Belanda dan Indonesia. Bahkan, dia mengaku selalu diadang dan harus berkelahi dengan anak-anak yang mengganggunya.

Gelapnya Dunia Pendidikan: Perundungan Mengancam Kesehatan Mental Calon Dokter Spesialis

Kejadian ini dialami Nafa Urbach saat dirinya duduk di bangku Sekolah Dasar. Ia mengaku menerima bully dari teman-temannya pada saat itu. Nafa Urbach pernah diejek bule kesasar atau penjajah.

Nafa Urbach dalam kanal YouTube Daniel Mananta Network

Photo :
  • Tangkapan layar youtube Daniel Mananta Network
Marak Kejadian Perundungan, Kemenkes Lakukan Skrining Kesehatan Jiwa Pada Calon Dokter Spesialis

Nafa Urbach menceritakan pengalaman masa kecilnya ini dalam kanal YouTube Daniel Mananta Network yang diunggah pada 17 Oktober 2022.

Gue tinggal di Jawa, gue sekolah di salah satu sekolah yang namanya Sumber Rejo dan gue disitu sering banget dapet bully, karena otomatis gue menjadi anak yang indo sendiri disitu. Jadi gue selalu dibilang 'londo midak garis, bule kesasar, londo midak garis, penjajah eh penjajah, anaknya penjajah’,” kata Nafa Urbach yang dikutip VIVA pada 18 Oktober 2022.

Mengejutkan! Banyak Calon Dokter Spesialis Alami Depresi, Kemenkes Ungkap Penyebabnya

Nafa Urbach tumbuh menjadi sosok pribadi yang introvert dan tidak memiliki banyak teman. Perundungan yang diterima oleh Nafa juga tidak main-main, ia haru berkelahi untuk melindungi adiknya.

Karena pas waktu masih kecil itu gue harus ngelindungin adek gue, karena gue itu dibully-nya parah banget. Jadi gue itu setiap hari pulang sekolah harus mempersiapkan diri, untuk gue berantem sama anak-anak di situ karena gue suka dihadang di sawah. Gebuk-gebukan, tonjok-tonjokkan,” ungkap Nafa Urbach.

Wanita berusia 42 tahun itu mengungkapkan bahwa sang ayah selalu memarahinya jika ia pulang dalam keadaan kalah. Bahkan, ia bisa dicambuk oleh ayahnya dengan menggunakan ikat pinggang.

Kalau gue kalah, gue bisa dimarahin sama bokap gue, gue bisa disabet pake ikat pinggang sama bokap gue, 'besok kalau gak menang, gak usah pulang!'. Gak dikasih makan, galak banget bokap gue,” jelas Nafa Urbach.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya