Belum Usai, Atalarik Syach Kecewa dengan Tsania Marwa karena Hal Ini
- Instagram @ariksyach
JAKARTA – Aktor Atalarik Syach mengklarifikasi isu yang menyebutkan bahwa ia melarang mantan istrinya, Tsania Marwa, bertemu dengan dua anak mereka. Meskipun pasca perceraian pada 15 Agustus 2017 hak asuh diberikan pada Marwa, namun kedua anaknya berada di bawah pengasuhan Atalarik.
Menurut Atalarik, Marwa dapat bertemu anak-anaknya dengan datang langsung ke rumah atau sekolah mereka. Sekolah pun telah memberikan izin kepada Marwa untuk berkunjung. Scroll lebih lanjut ya.
"Dari awal masuk (sekolah) emang sudah diizinkan. Ini makanya sebenarnya dia (Marwa) menyinggung pihak sekolah. Emang dari pihak sekolah juga tahu memang diizinkan masuk,” katanya saat ditemui baru-baru ini.
Selain itu, Atalarik mengungkapkan keinginan anak-anaknya yang ingin berangkat umrah.
“Anak saya itu kebetulan tahun lalu itu pengen banget ke Tokyo lihat anime di Jepang. Terus saya juga mau berangkat umrah dan anak-anak saya juga (ingin) ikut umrah. Ya singkat kata saya jelaskan gimana ke luar negeri prosesnya harus punya paspor segala macam,” ujarnya.
“Dan paspor itu gak bisa papanya yang ngeluarin, (harus) kedua orangtua walaupun ada kasus perceraian. ‘Tolong minta suratnya sama umi kalian’,” sambungnya.
Tsania Marwa.
- Instagram @tsaniamarwa54
Sayangnya, Marwa tampaknya tidak menyetujui keinginan tersebut, membuat Atalarik berangkat umrah dengan perasaan sedih. Dia juga menyesalkan tindakan mantan istrinya yang tampaknya tidak memberi izin anak-anaknya untuk pergi ke tanah suci.
Atalarik juga membahas isu lain dimana Marwa pernah melaporkannya dalam kasus dugaan penganiayaan. Menurut Atalarik, tidak ditemukan sidik jari apapun yang menunjukkan keterlibatan dirinya atau keluarganya.
Dia berharap Marwa dapat memberikan klarifikasi terkait hal tersebut agar tidak menimbulkan kesalahpahaman lebih lanjut.
"Saya memaafkan. Memaafkan itu akan selalu jalan terus. Saya memaafkan begitu dia jalankan, dia preskon ke seluruh media yang ada, jujur, detail tentang penganiayaan itu benar-benar ada atau tidak," katanya.
