Denada Ungkap Alasan Putrinya Tetap Tinggal dan Sekolah di Singapura
- VIVA/Isra Berlian
JAKARTA – Putri semata wayang Denada, Aisha diketahui telah menyelesaikan kemoterapi leukimianya di Singapura sejak akhir 2020 lalu. Kini kondisi Aisha diungkap Denada telah berangsung membaik.
Bahkan putrinya itu kini telah bersekolah dan duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
"Sekarang kondisinya Alhamdulillah dia sehaat, dia sekolah akhirnya. Udah sekolah di Singapura," kata Denada saat menjadi bintang tamu dalam acara yang dipandu oleh Irfan Hakim, Oki Lukman dan Mpok Alfa belum lama ini.
Denada
- VIVA/Amalia Desy
Diungkap Denada, dirinya memilih untuk putrinya tetap berada di Singapura dan bersekolah di sana lantaran ada beberapa alasan. Salah satunya terkait dengan jadwal kontrol dan check up putrinya.
"Karena dia masih ada cek up, kontrol dan mungkin kedua mungkin dari akunya juga ya pastilah orang yang pernah menjalani perjalanan seperti kami pasti akan ngerti aku punya kekhawatiran-kekhawatiran. Aku merasa di sana ada dokternya ada semuanya," kata dia.
Selain itu, dengan masih menetapnya sang putri di Singapura juga jauh lebih efisien daripada harus pulang pergi Jakarta-Singapura untuk kontrol dan check up.
Denada.
- VIVA/Diza Liane Sahputri.
"Aku pikir lebih efektif, lebih efisien tetap di sana dulu," jelas dia.
Denada juga mengungkap selama sakit dan menjalani pengobatan di Singapura, putrinya itu tidak bersekolah. Namun dirinya berinisiatif menciptakan sekolah khusus untuk putrinya yang disebut sekolah ibu.
Hal ini dilakukan setelah Denada melihat putrinya sering melihat anak-anak tetangganya yang pergi bersekolah.
"Karena setiap pagi, kalau sarapan kita suka duduk bareng-bareng dia suka liat anak-anak keluar dari rumah masing-masing sekolah dan dia suka ngeliatin. Aku langsung bilang 'Aisha pengen sekolah ya', dia ngangguk," kata Denada.
Denada
- Instagram @denadaindonesia
Hingga akhirnya dia membuat waktu khusus untuk putrinya belajar layaknya di sekolah lengkap dengan bangku hingga pakaian sekolah.
"Jadi tiap hari aku bikin 1,5 jam-2 jam sekolah ibu, aku taro satu meja, satu kursi terus aku suruh dia dandan layaknya seperti sekolah," kata dia.
Mantan istri Jerry Aurum ini mengaku bahwa seluruh pelajaran yang diajarkannya itu berbasiskan kurikulum pelajaran di Singapura.
"Tiap hari aku bikin sekolah ibu, aku ngikutin kurikulum di Singapura, karena kita punya akses buku-buku pelajaran di sana. Habis ini biar lebih simple dia sekolah di sana. Aku berusaha agar masuk sekolah enggak ketinggalan," jelasnya.
