- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA – Komika dan pemain film Ge Pamungkas angkat bicara terkait video saat membawakan materi stand-up comedy. Ia memberikan klarifikasi lewat akunnya di Instagram terkait dugaan melecehkan agama tertentu.
"Assalamualaikum Wr. Wb. Min. Mau saya jelaskan, bahwa konteks dari omongan saya tentunya tidak menghina Allah SWT, melainkan sifat manusia yang masih double standard dalam melihat agama/ras orang yang dianutnya," tulis Ge sebagai salam pembuka, dalam kolom komentar di akun muslim.fact yang dilansir dari akun Tante Rempong.
Berikutnya, Ge kembali menganulir tidak ada maksud dalam materi stand-up comedy-nya untuk memojokkan agama tertentu. Terlebih Ge tidak ada maksud untuk menghina Sang Maha Pencipta.
"Menghina agama, ras, dan adat istiadat ?bukanlah gaya saya dalam menghibur penonton, jadi saya sangat amat sadar bahwa saya tidak mungkin menghina/menyentuh ranah itu, terlebih lagi menghina Sang Khalik, Allah SWT," ujar Ge.
Bintang film Susah Sinyal ini? pun menduga tidak semua materinya diperlihatkan secara utuh hingga muncul kesalahpahaman. Ia bahkan mengajak bertemu jika memang masih dirasa ada yang mengganjal dari penjelasannya.
"Mungkin ada beberapa part dari awal acara yang tidak terlihat/terpotong, sehingga dapat menimbulkan salah tafsir," tulisnya.
Baca juga:
Dua Komika Diduga Lecehkan Agama
Mungkin juga, dia menambahkan bahwa cara komunikasinya yang salah. Namun dia bersyukur masih ditegur oleh Allah SWT.
"Syukur Alhamdulillah saya masih ditegur oleh Allah SWT melalui mimin. Apabila masih kurang berkenan, saya bersedia kok untuk bertemu, tabayyun, supaya penjelasannya lebih dapat dimengerti," ujarnya.
Menurutnya, Sudah tugas seorang Muslim dan Muslimah untuk saling mengingatkan, dan dari lubuk hatinya yang paling dalam, Ge mengaku berterima kasih sudah diingatkan. "Syukron, Allah Yibarik Fik, Wassalamualaialukm Wr. Wb," kata dia. (ren)
Pekerja Seni: Aturan Tembakau di RPP Kesehatan Harus Dikaji Ulang
Para pelaku seni dan budaya mendesak pemerintah mengkaji ulang serta tidak terburu-buru dalam mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan dan isi tembakau.
