Didi Kempot, dari Pengamen Trotoar Jadi The Godfather of Broken Heart
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Didi Kempot, meninggal dunia pada Selasa, 5 Mei 2020. Didi meninggal di usianya yang ke-53 tahun di RS Kasih Ibu Solo, diduga karena serangan jantung.
Karier Didi Kempot bisa dibilang menyala kembali dalam beberapa tahun terakhir hidupnya. Didi yang sudah eksis sejak tahun 1989 seolah terlahir kembali di 2019 berkat pada Sad Boys dan Sad Girls, julukan penggemar muda karya-karya campursarinya.
Tahun lalu, lagu-lagunya kembali diminati pendengar, terutama di kalangan generasi milenial. Konser-konsernya penuh sesak, semua yang hadir fasih melantunakn setiap liriknya. Ia pun dijuluki sebagai The Godfather of Broken Heart oleh mereka. Beberapa lagu yang viral lagi antara lain Stasiun Balapan, Pamer Bojo, Cidro, dan yang terbaru Ambyar.
Sering merajai trending Twitter, Didi Kempot bahkan dipanggil Lord Didi. Atas pencapaiannya di dunia musik Indonesia, ia meraih penghargaan Lifetime Achievement dalam ajang Billboard Indonesia Music Awards (BIMA) 2020, pada Februari lalu.
Baca Juga: Didi Kempot Meninggal Dunia
"Terima kasih tentunya untuk Billboard Indonesia, tentunya sobat ambyar, sad boy, sad girl," kata Didi Kempot di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu, 26 Februari 2020.
Musiknya mendunia, Didi Kempot punya perjuangan yang luar biasa. Dalam kunjungannya ke acara Satu Jam Bersama di tvOne pada 2013 lalu, Didi Kempot mengenang masa lalunya sebagai pengamen jalanan.
Adik kandung pelawak Mamiek Prakoso itu juga menceritakan sulitnya bertahan hidup di Jakarta sebagai pengamen. Ia pun patungan dengan sejumlah temannya untuk menyewa kamar kost.
Didi juga menceritakan apa makna dibalik nama Kempot yang membuatnya menjadi terkenal. Ia pun sempat menangis mengingat sahabat dekatnya yang mengantarnya ke pintu kesuksesan.
"Kempot itu singkat kelompok penyanyi trotoar," ujar Didi Kempot.
