Logo DW

Bisnis Surogasi: Kisah Perempuan Ukraina yang Sewakan Rahimnya

privat
privat
Sumber :
  • dw

(Berpikir sejenak) Sewaktu pertama kali saya melihat anak yang terakhir, ia berada di bangsal anak-anak. Saya baru saja menandatangani dokumen dan pada saat itu bocah itu menangis. Tidak ada perawat atau dokter yang menemuinya, mereka sibuk menangani saya dan dokumen-dokumen ini. Mereka juga tidak bergegas menenangkannya.

Entah bagaimana saya merasa kasihan kepadanya dan ingin memeluknya. Tapi saya diminta pergi. Maka tentu saja saya menangis sedikit. Itu sulit.

Kemudian, ketika kami sudah diperbolehkan meninggalkan klinik, saya dan suami mengunjungi orang tua anak itu. Mereka menyewa sebuah apartemen di Kharkiv. Di sana saya memeluk bocah itu. Tangan saya mulai berkeringat dan menggigil. Saya langsung mengembalikannya kepada ayahnya. Dan suami saya bilang sebaiknya kita pulang.

Apakah anak-anak Anda sendiri tahu tentang anak-anak lain yang Anda kandung?

Yang lebih muda belum mengerti itu, umurnya belum juga empat tahun. Yang sulung tahu. Dia tidak ingat waktu pertama saya menjadi ibu pengganti karena masih kecil. Namun saat menjadi ibu pengganti yang kedua, dia dapat mengingat orang tua bayi yang saya kandung karena mereka datang mengunjungi kami dan membawanya hadiah. Dia tahu saya hamil dan dia tahu alasannya.

Apakah Anda masih menjalin kontak dengan semua orang tua anak-anak ini?

Selama ibu pengganti yang pertama, saya bertemu ibu bayi hanya setelah melahirkan. Dia berasal dari Irlandia. Kami tidak memiliki kontak. Tapi saya punya kontak dengan orang tua lain. Pada 2013 saya menjadi ibu pengganti kedua dan melahirkan anak laki-laki untuk sebuah keluarga dari Jerman. Kami berkirim pesan lewat WhatsApp. Pada bulan Oktober, mereka mengunjungi Kharkiv setelah tujuh tahun. Mereka ingin menunjukkan kepada anak lelaki itu di mana dia dilahirkan dan memperkenalkan saya kepadanya. Tetapi ibu anak itu tidak berani mengatakan kepada anaknya tentang siapa saya. Saya dikenalkan sebagai seorang teman.

Bagaimana rasanya melihat anak itu? Apakah Anda memiliki perasaan seperti terhadap putra Anda sendiri?