Logo DW

Intelektual Pakistan Kembali Jadi Korban UU Penistaan Agama

DW/J. Jillani
DW/J. Jillani
Sumber :
  • dw

Hal senada diungkapkan bekas Ketua Umum Partai Nasional, Hasil Bizenjo. Pria yang kini duduk di Senat Pakistan itu menyesalkan “dakwaan penistaan agama terhadap intelektual atau penulis. Kita seharusnya bisa lebih sabar menghadapi pandangan yang berbeda. Kasus ini memicu ketakutan di kalangan akademisi untuk menggalang debat yang sehat.”

Dukungan bagi Sajid juga disuarakan Arfana Mallah, professor lain di Universitas Sindh. Dia mengimbau masyarakat memrotes penangkapan Sajid, meski kemudian menerima ancaman pembunuhan.

Letusan separatisme dan kekerasan sektarian

Sindh adalah salah satu dari empat provinsi di Pakistan. Kawasan ini menampung kota terbesar, Karachi, dan dikenal lewat kebudayaannya yang banyak dipengaruhi tradisi Sufisme. Sindh juga mencatat populasi Hindu terbesar di Pakistan dan juga Syiah.

Selama 15 tahun terakhir, pengajian-pengajian kaum ultra konservatif tumbuh bak jamur dan mengancam kehidupan harmonis antarumat di Sindh. Sajid Soomro berulangkali mengritisi perkembangan ini dan menyalahkan Islamabad atas kebangkitan kaum ekstremis di Pakistan.

Pada Februari 2017, Islamic State (ISIS) melancarkan serangan bunuh diri terhadap sebuah kuil Sufi di kota Sehwan di Sindh. Serangan yang menewaskan 72 orang itu merupakan aksi teror paling mematikan oleh ISIS di Pakistan.

Namun geliat ekstremisme tidak hanya berhenti pada aksi terror. Media-media lokal melaporkan maraknya praktik Islamisasi paksa terhadap perempuan Hindu di Sindh. Akibatnya keluarga-keluarga beragama Hindu di provinsi selatan itu melarikan diri ke India.