- instagram.com/valeyellow46/
VIVA – Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, harus lapang dada finis di posisi lima MotoGP Qatar, Minggu 10 Maret 2019 atau Senin dini hari WIB. Hasil ini pun disesali Rossi dan menyebut racikan motor menjadi biang keladi kegagalannya bersaing di posisi terdepan dalam seri pembuka itu.
Rossi merasa Yamaha sama sekali tak memiliki perkembangan signifikan dalam racikan motornya. Menurut The Doctor, penyakit akut yang diderita Yamaha hingga sekarang masih ada.
"Kami sudah bekerja, memodifikasi racikan motor untuk mode balap. Ada beberapa komposisi yang diubah. Rasanya, menyenangkan dan saya menikmati masa bisa menyalip dari belakang ke depan. Tak buruk," kata Rossi dilansir Crash.
"Masalah kami mulai teratasi. Tapi, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Kami selalu bermasalah dengan cengkeraman di ban," lanjutnya.
Rossi merasa, jika masalah ini tak diselesaikan dalam waktu dekat, Yamaha bisa saja tertinggal dari rival-rivalnya macam Ducati dan Honda.
Sebab, kondisi di trek lain berbeda. Pastinya, butuh perhitungan matang dalam urusan pemilihan ban dan sistem rem di motor M1. (art)
Siap Tinggalkan Ducati, Pramac Racing Mulai Negosiasi dengan Yamaha
Pramac Racing habis masa kontraknya sebagai tim satelit Ducati di akhir musim MotoGP 2024. Kabarnya, mereka siap tinggalkan Ducati dan bakal gabung Yamaha di musim depan.
