Citra Febrianti Akhirnya Dapat Bonus Medali Perak Olimpiade 2012

Penyerahan bonus untuk Citra Febrianti, peraih medali perak Olimpiade 2012
Sumber :
  • Dok. Komite Olimpiade Indonesia

VIVA – Mantan atlet angkat besi Indonesia, Citra Febrianti akhirnya bisa mendapatkan bonus uang dari pemerintah. Sebab, dia sudah resmi dinyatakan sebagai peraih medali perak Olimpiade 2012 London.

Pertama dalam 36 Tahun Korsel Gagal Lolos Olimpiade, Rekor Dihancurkan Timnas Indonesia U-23!

Citra diguyur bonus Rp400 juta dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Penyerahan itu dilakukan dalam sebuah acara yang berlangsung pada Senin 21 Desember 2020 di Jakarta.

Cukup lama bagi Citra untuk ditetapkan sebagai peraih medali perak Olimpiade 2012 London. Padahal sejak selesai bertanding ketika itu, dia sudah mendengar jika wakil Moldova, Cristina Iovu yang menempati urutan ketiga menghindari tes doping.

Tekuk Korea Selatan, Rafael Struick: Ayo Kita ke Paris dan Ciptakan Sejarah Lagi!

Tapi hingga dia tiba di Tanah Air, tidak ada pengumuman dari pihak berwenang. Sampai di 2016 Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) mengumumkan bahwa peraih medali emas kelas 53kg putri, Zulfiya Chinshanslo dari Kazakhstan dan Iovu, yang menempati peringkat tiga, didiskualifikasi.

Mendengar kabar tersebut, Citra langsung berkomunikasi dengan PB PABBSI. Lalu dua tahun kemudian, dia meminta kakaknya untuk membuat laporan yang rinci agar haknya bisa terpenuhi.

Media Asing Gak Yakin Timnas Indonesia Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024: Mereka Tak Diunggulkan

“Saya sudah kehilangan kesabaran karena faktor ekonomi, sehingga saya minta tolong pada kakak saya yang ada di Jakarta untuk membuat surat ke Kemenpora, KONI, dan KOI. Tapi tetap tidak ada hasil. Akhirnya pada 2019, saya mendatangi media dengan harapan suara saya bisa terdengar. Tapi hasilnya sama saja,” kata Citra.

Situasi ekonomi Citra dan keluarga semakin sulit karena adanya pandemi COVID-19. Dia akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Lampung dan ke Jakarta untuk mencari tahu sendiri prosesnya.

“Kesusahan ini yang mendorong saya ke Jakarta. Saat sampai di Jakarta, saya bingung sekali, tidak tahu harus ke mana karena tidak ada arahan. Akhirnya saya disarankan ke PB PABSI. Di sana, Pak Joko Pramono bilang sudah membuat laporan dan masih menunggu keputusan resmi dari IOC. Saya pun bertanya siapa yang punya wewenang untuk menghubungi IOC dan dijawab bahwa KOI yang berwenang menghubungi IOC,” tuturnya.

Pada 4 November 2020, Citra bersama suaminya mendatangi kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Di sana mereka diterima oleh Wakil Sekretaris Jenderal, Wijaya M. Noeradi.

Begitu mendapat laporan dari jajarannya, Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari langsung menghubungi Federasi Olimpiade Internasional (IOC). Semuanya lalu diurus dan dalam dua pekan semuanya selesai.

"Pak Okto langsung menghubungi IOC dan dalam waktu dua minggu hasil resminya sudah keluar dan sekarang saya mendapatkan hak saya. Saya bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah, Menpora, dan juga Komite Olimpiade Indonesia yang telah membantu saya mewujudkan hasil ini,” ucap Citra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya