Yuso Tomkins Cetak Kemenangan Ketiga

VIVAnews - Bantul Yuso Tomkins memetik kemenangan ketiga pada lanjutan Sampoerna Hijau Voli Proliga 2009.

Terakhir, Yuso mengalahkan Jember Pemkab Indomaret 3-0 (25-19, 25-17, 25-21 ), Sabtu 31 Januari 2009.

Sebelumnya, di tempat yang sama, GOR Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, mereka mengalahkan Jakarta Sananta 3-1. Pada laga pertama di Surabaya, mereka mengalahkan Jakarta BNI Taplus.

Klub voli tertua di Indonesia ini sekali mengalami kekalahan, yaitu ketika menghadapi Palembang Bank Sumsel. Sementara itu, Jember baru menang sekali, yaitu saat mengalahkan Palembang Bank Sumsel.

Pada laga perdana, Khasoni Mufid dan kawan-kawan dikalahkan Surabaya Samator. Tidak seperti hari sebelumnya, Yuso yang banyak melakukan beberapa pergantian, kali ini hanya dua kali melakukan penggantian dalam laga itu.

Yakni ketika setter Martono diganti Sodikin pada set kedua, dan ketika Ramzil Huda digantikan Heru Yuwana Saputra pada akhir set ketiga.
Yuso menampilkan penuh pemain junior Triyanto yang bermain cukup bagus.

Sehari sebelumnya, dia bergantian dengan Nurcahyo dan Raditya Mahendra. Andri Widiatmoko yang di Bandung lalu sempat bermain, tidak dapat berlaga karena anaknya sakit.

M Zaenudin yang pada dua seri sebelumnya tidak dimainkan karena sakit menjadi bintang pada laga itu.

 

Di kubu lawan, mereka tampil kurang meyakinkan, tidak seperti pada laga melawan Bank Sumsel, pekan sebelumnya. Banyak kesalahan yang dibuat sendiri oleh tim yang bulan lalu juara Livoli Divisi Utama di Bandung.

 

Pertandingan tanpa pemain asing itu juga semacam ajang balas dendam bagi Yuso. Sebab, di final Livoli 2008, mereka takluk 2-3. Selain itu, kemenangan Yuso atas Pemkab itu merupakan yang pertama sejak mereka bertemu di Proliga. Tahun lalu, di dua laga, Pemkab selalu menang.

 

"Hari ini kami bermain baik. Kita sudah tahu pola main kedua tim," kata pelatih Yuso Putut Marhaento. "Kami lebih siap bermain hari ini. Kami tentu tidak mau mengulangi kesalahan seperti laga-laga sebelumnya," kata kapten Yuso, Zaenudin.

 

"Kami sempat berpikir, bahwa perhitungannya kami akan mampu mengatasi. Ternyata hasilnya lain. Kami perlu ada kombinasi permainan, open spiker dan quicker. Selama ini kami lebih banyak bermain dengan mengandalkan quicker," kata asisten manajer Pemkab, Bambang Cipto Wibowo.