Indonesia Didepak, Jepang Bisa Tersenyum Lebar di All England

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Sumber :
  • Badminton Indonesia

VIVA – BWF World Tour Super 1000 All England Open 2021 tetap berjalan meski Indonesia telah didepak. Hari ini, Minggu 21 Maret 2021 digelar partai final.

Jepang bisa tersenyum lebar pasca mundurnya Indonesia. Bagaimana tidak, kandidat kuat yang bakal menghancurkan mereka sudah tak berlaga.

VIVA Bulutangkis mencatat, pada partai semifinal saja, Sabtu 20 Maret terdapat 15 orang wakil Jepang berlaga Utilita Arena Birmingham dari empat sektor. 

Hingga berita ini diturunkan, Jepang meloloskan wakil mereka ke final dari sektor ganda putri, ganda putra, tunggal putri dan ganda campuran.

Indonesia sebenarnya bisa menjadi kandidat juara, mengingat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sebagai juara bertahan. Belum lagi Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang tahun lalu berjuang di final.

Tentu, jika bisa berlaga Kevin/Marcus berkesempatan membalaskan dendam mereka kepada Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.

Sejak awal turnamen ini berjalan, sudah diawali dengan masalah. Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan panitia pelaksana menemukan kasus positif COVID-19 terhadap tujuh orang perwakilan dari Denmark, India dan Thailand.

BWF dan Badminton Inggris kemudian menunda turnamen tersebut selama lima jam pada partai perdana hari Rabu 17 Maret 2021. Akhirnya dimulai sekira pukul 21.00 WIB.

Profil Rudy Hartono Legenda Bulutangkis Indonesia Peraih Trofi All England Terbanyak

Pebulutangkis Indonesia pun sudah sempat bertanding. Ada Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang berlaga menghadapi wakil Inggris. Mereka menang.

Setelah itu, panitia mengusir tim Indonesia keluar dari Utilita Arena Birmingham. Mereka disebut satu pesawat dengan penumpang anonim yang terpapar COVID-19.

Indonesia Berjaya di All England 2024, Anindya Bakrie Apresiasi PP PBSI

Tak disediakan bus, Indonesia diminta mundur dari All England dan jalan kaki ke hotel. Mereka pun menjalani isolasi.

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie

Fakta Mengerikan Jonatan Christie Meski Indonesia Gagal Juara Thomas Cup

Satu-satunya poin yang didapat Indonesia berasal dari Jonatan Christie. Kemenangan itu pun mencatatkan fakta mengerikan bagi pebulutangkis 26 tahun tersebut.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024