- Reuters / Carl Recine
VIVA.co.id – Hampir empat bulan lamanya ajang Piala Eropa 2016 berakhir. Namun waktu selama itu belum bisa membuat gelandang tim nasional Inggris, Jordan Henderson, melupakan peristiwa yang memilukan.
Kejadian yang hingga saat ini masih menghantui pikiran Hendo (sapaan Henderson) adalah tersingkirnya Inggris dari Piala Eropa dari Islandia. Kedua tim berjumpa di babak 16 besar, secara mengejutkan The Three Lions (julukan timnas Inggris) kalah dengan skor 2-1.
Padahal, Islandia adalah negara yang sama sekali tak diunggulkan. Mengingat negara ini hanyalah negara kecil berpopulasi 330 ribu jiwa, dan dianggap hanya sebagai "tim hore" di Piala Eropa.
Nyatanya, Islandia sukses mencapai babak perempat final. Mereka tersingkir dari tangan tuan rumah, Prancis, dengan skor 5-2.
"Islandia terus menghantui kami. Saya tahu sangat mudah mengucapkan 'kami harus mengambil pelajaran dari pengalaman ini dan menjadikannya sebagai motivasi agak tak terulang lagi'. Tapi bagi para pemain, mereka tak akan lepas dari ingatan," kata Henderson kepada Daily Mail.
"Kejadian itu menjadi salah satu yang terburuk yang pernah saya alami. Meski pun saya saat itu tidak bermain, tapi saya bisa merasakan yang pemain lain rasakan. Inggris, para fans, manajer, semua terpukul. Suasana ruang ganti sangat mengerikan," ujarnya.
Pertandingan Inggris berikutnya adalah melawan Malta di Wembley, Sabtu malam pukul 23.00 WIB. Laga ini adalah kualifikasi Piala Dunia 2018.
Jordan Henderson Hadapi Kenyataan Pahit Bersama Ajax Amsterdam
Jordan Henderson belum merasakan kemenangan sebagai pemain Ajax usai tim Belanda itu menelan kekalahan dalam pertandingan liga pertama mereka selama lebih dari 3 bulan.
