Minim Dokter 6,2% Masyarakat Kalimantan Barat Sakit Gigi

Banyak orang yang tidak peduli dengan kesehatan mulut seperti membiarkan gigi yang bolong tidak tertangani.
Sumber :
  • Pixabay/ rgerber

VIVA.co.id – Ternyata di Kalimantan Barat banyak orang yang sakit gigi. Berdasarkan data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tahun 2013, hal itu disebabkan karena jumlah dokter gigi sangat minim (166 orang) dan jauh dari komposisi ideal.

Gegara Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Seorang Istri Malah Ditetapkan Jadi Tersangka

Menurut Riskesdas 2013, angka karies gigi di Kalbar yaitu 6,2 persen, yang berarti dari 28 gigi yang dimiliki oleh masyarakat, rata-rata 6 gigi di antaranya bermasalah. 

"Di wilayah ini hanya ada 166 dokter gigi yang melayani kurang lebih 4.546.000 penduduk. Padahal rasio idealnya menurut data WHO adalah 1 dokter untuk 2.500 penduduk," ujar Head of Corporate and Marketing Communication OT, Harianus Zebua, dalam rilis Formula untuk Indonesia, Rabu 23 Agustus 2017. 

Potret Nikita Mirzani dan Rizky Irmansyah, Terbaru Setia Temani Ajudan Prabowo Perawatan Gigi

Untuk itu, dorongan untuk meningkatkan angka tenaga kesehatan, khususnya dokter gigi di Kalbar harus diprioritaskan. Salah satunya, melalui aksi sosialisasi para mahasiswa kedokteran gigi yang melakukan kegiatan lapangan pada anak-anak untuk mencegah permasalahan gigi.

"Kegiatan Pengenalan Lapangan (KPL) mahasiswa FKG Trisakti sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat Indonesia. Di samping itu, kegiatan KPL yang bekerja sama dengan Formula ini, juga memberikan pengobatan gigi dan mulut bagi masyarakat termasuk anak-anak dan dewasa di Kabupaten Kubu Raya," tegas dekan FKG Trisakti, Prof. Dr. drg. Tri Erri Astoeti, M.Kes, di rilia yang sama. 

Dokter Gigi Ini Pecahkan Rekor, Punya Koleksi Pasta Gigi Terbanyak di Dunia

Bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, program ini ditargetkan dapat menangani kurang lebih 3.500 penduduk Kubu Raya, Kalbar, melalui kegiatan pemeriksaan dan pengobatan gigi gratis serta upaya promotif melalui penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Di mana, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat untuk merawat kesehatan gigi dan mulut mereka. 

“Kami harap tentunya, kerja sama mahasiswa FKG Trisakti dan Formula, dapat membantu pemerintah daerah mengatasi masalah gigi dan mulut. Selain itu, semoga mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut," pungkas Prof. Erri.

Berawal Cabut Gigi Bungsu, Perempuan Ini Alami Infeksi hingga Meninggal Dunia

Berawal Cabut Gigi Bungsu, Perempuan Ini Alami Infeksi hingga Meninggal Dunia

Davin Sofyan, pria asal Ngawi, Jawa Timur sebelumnya tidak pernah menyangka sang istri, Nira Pranita meninggal dunia setelah melakukan operasi cabut gigi bungsu.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024