Banyak Warga Australia Khawatir Sewaktu-waktu Bisa jadi Pengangguran
- abc
Ada sejumlah warga Indonesia yang menjadi sopir bis di Australia dengan pendapatan yang cukup besar, meski kadang pekerjaan mereka dianggap "remeh" oleh teman dan keluarganya sendiri di Indonesia.
Wade dan Eboni Cattley memanfaatkan waktu untuk bersama-sama saat bekerja di malam hari mengantarkan pesanan makanan.
ABC News: Mridula Amin
Sementara pasangan Wade dan Ebony Cattley memilih mengantarkan makanan sebagai sumber penghasilan lainnya, tapi juga ada manfaat bagi hubungan keduanya.
"Seringkali ia pulang pukul 8 atau 9 malam, kita tidak terlalu sering menghabiskan waktu bersama," ujar Ebony.
"Jadi saat kita melakukan Uber Eats, ini menjadi waktu di mana kita bisa saling bersama."
Wade bekerja sebagai sopir truk dan merasa "penghasilannya cukup baik", tapi tidak cukup untuk membiayai dua orang di Sydney, terutama karena istirnya memiliki kelainan dan tidak terlalu bisa bekerja.