Logo BBC

Virus Corona: Apa Saja Tolok Ukur untuk Cabut Larangan dan Pembatasan?

Ilustrasi salah satu sudut di Kota Roma saat Italia lockdown akibat wabah virus corona
Ilustrasi salah satu sudut di Kota Roma saat Italia lockdown akibat wabah virus corona
Sumber :
  • Ist/bbc

Kita bisa menekan kasus serendah mungkin dan akan membatasi rentetan kasus gelombang kedua. Namun kompromi itu berarti mempertahankan karantina wilayah untuk waktu yang lebih lama.

Atau kita bisa mencabut karantina wailayah sedini mungkin dan menerima peningkatan kasus, yang artinya memunculkan persoalan baru.

Terdapat sebuah pertimbangan apakah melanjutkan karantina wilayah di seluruh Inggris atau menerapkan pembatasan secara regional, kota, atau bahkan di pusat penyebaran kasus Covid-19 ini.

Virus corona
Getty Images
Sebagian masyarakat menikmati udara segar di taman-taman di kota Stockholm, Swedia, tanpa pembatasan tertentu.

Apa yang bisa mengubah keseimbangan?

Hal besar yang bisa menjawab ini adalah vaksin. Jika publik telah menerima imunisasi, maka tidak perlu ada larangan jaga jarak antarorang. Namun solusi ini diperkirakan baru akan hadir beberapa tahun ke depan.

Jika vaksin tidak kunjung ditemukan, maka konsep herd immunity atau kekebalan komunitas terhadap penyakit tertentu barang kali akan menjadi solusi utama.

Konsep itu bisa diterapkan ketika lebih dari 70% populasi telah terinfeksi sehingga virus tidak bisa lagi menyebabkan wabah.

Obat yang efektif juga bisa menjadi pembeda. Jika terdapat obat yang bisa mencegah Covid-19 menimbulkan batuk, demam, dan penyakit serius lainnya, maka kasus infeksi virus corona dalam jumlah besar tidak akan menjadi masalah.

Lagi-lagi, kita masih harus menunggu hasil uji klinis terhadap obat-obat ini.

Dalam beberapa bulan ke depan, kita barangkali semakin dekat dengan kehidupan normal atau paling tidak, sejumlah kebiasaan yang kerap kita lakukan sehari-hari.

Namun jelas, dampak wabah ini akan bertahan cukup lama.

Ikuti James Gallagher di Twitter.