Logo ABC

Tujuh Orang Ditangkap Pasca Serangkaian Ledakan Bom di Sri Lanka

Gereja St Sebastian mengunggah gambar pasca terjadinya ledakan bom ke halaman Facebook-nya dan meminta bantuan.
Gereja St Sebastian mengunggah gambar pasca terjadinya ledakan bom ke halaman Facebook-nya dan meminta bantuan.
Sumber :
  • abc

Dia menggambarkan kepanikan saat dia melarikan diri dari gedung bersama orang-orang lain yang selamat dari serangan itu, banyak di antaranya terluka.

Gereja Sri Lanka dilanda ledakan Sri Lanka diguncang oleh serangkaian ledakan terkoordinasi pada hari Minggu Paskah. Facebook: Gereja St. Sebastian - Waga, Sri Lanka

Gereja St Sebastian memposting foto-foto kehancuran di dalam gereja di halaman Facebook-nya, dan meminta bantuan dari masyarakat.

Kelompok etnis mayoritas negara itu, Sinhala, sebagian besar beragama Buddha, sedangkan Tamil kebanyakan Hindu, Muslim dan Kristen.

Umat Kristen meliputi 7,4 persen dari total populasi negara itu yang berjumlah 22,4 juta orang. Diperkirakan 82 persen warga Kristen di Sri Lanka adalah anggota Gereja Katolik Roma.

Tahun lalu, ada 86 insiden terverifikasi diskriminasi, ancaman dan kekerasan terhadap orang Kristen, menurut Aliansi Evangelikal Kristen Nasional Sri Lanka (NCEASL), yang mewakili lebih dari 200 gereja dan organisasi Kristen lainnya.

Dalam laporannya tahun 2018 tentang hak asasi manusia di Sri Lanka, Departemen Luar Negeri AS mencatat bahwa beberapa kelompok Kristen dan gereja melaporkan bahwa mereka telah ditekan untuk mengakhiri kegiatan ibadah setelah pihak berwenang mengklasifikasikan kegiatan ibadah yang mereka lakukan sebagai "pertemuan yang tidak sah".

Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.