Logo ABC

Australia Ingkar Janji Soal Pengungsi Eks Nauru di Kamboja

Pengungsi asal Suriah Abdullah Zalghani bersama istrinya Yasmin dan anak-anak mereka di Phnom Penh, Kamboja.
Pengungsi asal Suriah Abdullah Zalghani bersama istrinya Yasmin dan anak-anak mereka di Phnom Penh, Kamboja.
Sumber :
  • abc

Pemerintah Australia menolak untuk menepati janjinya kepada seorang pengungsi eks Nauru yang dimukimkan di Kamboja. Empat orang anak dari pengungsi asal Suriah ini kini tidak bersekolah.

Pengungsi Eks Nauru di Kamboja:Abdullah Zalghani adalah satu dari tiga pengungsi eks Nauru yang ditempatkan di Kamboja oleh Australia. Dia menyebut Australia berjanji membayarkan biaya pendidikan dan kesehatan anak-anaknya. Depdagri Australia menyatakan pengungsi yang ditempatkan di sana telah mendapat bantuan memadai.

Tiga tahun lalu, pengungsi bernama Abdullah Zalghani setuju untuk dipindahkan dari Nauru ke Kamboja. Saat itu Australia membuat kesepakatan dengan Kamboja untuk penempatan pengungsi dengan biaya 55 juta dolar.

Zalghani setuju ikut dalam program ini dan menandatangani pernjanjian dengan pemerintah Australia.

Menurut dokumen yang diperoleh ABC, perjanjian ini menjamin "anak-anak usia sekolah akan dimasukkan ke sekolah swasta di Phnom Penh, hingga empat tahun setelah kedatangan mereka".

Empat orang anak Zalghani akhirnya tiba di Phnom Penh bersama ibu mereka pada bulan Desember 2018.

Tapi ketika keluarga ini ingin mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah setempat, mereka diberitahu bahwa Australia tidak akan memenuhi janjinya.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) yang diberi 15,5 juta dolar oleh Australia untuk memberikan layanan kepada pengungsi, menyampaikan kabar tersebut kepada Zalghani.