Logo ABC

Layanan Wisata di Yogyakarta, Bali dan Lombok Menunggu New Normal

Salah satu sudut Gili Terawangan di Lombok di bulan Juni, sepi karena adanya pandemi COVID-19.
Salah satu sudut Gili Terawangan di Lombok di bulan Juni, sepi karena adanya pandemi COVID-19.
Sumber :
  • abc

Menurut Rita, walaupun sudah ada kegiatan perekonomian di Indonesia di bulan Juni, untuk bisnis pariwisata, perhotelan diperkirakan baru mulai normal di bulan Agustus.

"Karena saat ini juga penerbangan belum beroperasi normal. baik untuk domestik maupun internasional."

Menurut Rita, alasan ia menutup penginapan yang dimilikinya di Yogyakarta selain karena peraturan pemerintah juga karena tekanan dari warga sekitar.

"Sebetulnya kalau satu dua tamu domestik masih ada yang mau menginap, tetapi kita tolak karena tidak mau friksi dengan warga sekitar,"

"Ini karena dari lingkungan sekitar kita tidak boleh menerima tamu atau orang asing terlebih dahulu."

Sejauh ini Rita mengatakan masih bisa membayar gaji 12 karyawan penginapan miliknya.

"Saat ini saya total ada 12 karyawan [penginapan untuk] airbnb, untuk karyawan sendiri tidak terpengaruh banyak, karena mereka masih menerima gajinya seperti biasa.

"Hanya pengaruh ke mereka tidak ada tambahan uang service bulanan yang biasa kita berikan dari tamu menginap," kata Rita lagi.

Rita bersyukur karena bisnis utamanya menjual kunci elektronik yang sudah dijalaninya selama 20 tahun terakhir masih bisa memberikan penghasilan meski terganggu.

"Bisnis utama saya juga sangat terganggu, karena customer kami kan hotel".

"Selain banyak proyek ditunda, pembayaran semua juga ditangguhkan, karena hotel banyak yang tutup, jadi sangat mempengaruhi aliran dana." kata Rita.