Logo ABC

Pekerja COVID-19 di Australia dan Indonesia Punya Kesamaan Cerita

Anggara menggunakan APD dan masker yang dianggapnya sebagai "benteng pertahanan" bagi dirinya saat bertemu warga.
Anggara menggunakan APD dan masker yang dianggapnya sebagai "benteng pertahanan" bagi dirinya saat bertemu warga.
Sumber :
  • abc

"Masyarakat dengan pendidikan tingkat rendah juga sama susahnya … misalnya mereka takut dibohongi, sehingga kurang yakin kalau diajak untuk dites [COVID-19]," jelas Anggara kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.

Setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar di Surabaya berkahir, Anggara mengikuti tantangan 31 hari siap adaptasi, sebuah program relawan yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Termasuk diantara tugasnya adalah "tracing" atau menelusuri orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan mereka yang dinyatakan positif COVID-19.

Anggara pernah ditempatkan di salah puskesmas di Surabaya untuk melakukan "tracing".

Ia meminta warga untuk memberikan data pribadinya, termasuk KTP, serta menanyakan sudah berpergian kemana, berapa orang tinggal di rumah.

"Yang sulit itu adalah warga tidak percaya jika saya orang dari Puskesmas, dengan bilang, "Mas ini mempergunakan data kami untuk apa?"," kata Anggara.

"Ada pula yang menjawab jika mereka sehat-sehat saja, masih bisa bekerja, supaya mereka tidak perlu melakukan "tracing"," tambahnya.