Logo ABC

2 Pekan Tanpa Kasus COVID-19, Warga Indonesia di Melbourne Kian Pede

Keluarga Henry Theos (kanan) bersama kedua keluarga lainnya sudah memesan untuk berwisata ke Healesville dan Mornington.
Keluarga Henry Theos (kanan) bersama kedua keluarga lainnya sudah memesan untuk berwisata ke Healesville dan Mornington.
Sumber :
  • abc

"Tapi semenjak bulan Juli tidak bisa menjenguk teman itu yang berat, seperti di-cut off [hubungan terputus] dari orang lain. Kalau pun kembali lockdown, asal bisa jenguk teman itu membantu sekali."

Sejak 9 November lalu, beberapa aturan "lockdown" di Melbourne telah diangkat, salah satunya keharusan untuk bepergian di dalam radius 25 kilometer dari rumah telah dicabut.

Namun, bagi Henry dan teman-temannya yang akan bepergian hingga 52 kilometer untuk merayakan Natal tersebut, aturan ini bukanlah yang terberat untuk diikuti.

"Sebenarnya radius bukan masalah terbesar ... paling sakit itu ketika tidak bisa jenguk teman. Dua sampai tiga keluarga berkumpul itu sudah lumayan sebenarnya dan sudah cukup untuk bersosialisasi."

dyah.jpg Pengelola travel Dyah Bazerghi mengatakan sudah siap membuka kembali tur domestik untuk wilayah Victoria. (Supplied)

"Percaya diri" asal ikuti aturan

Dyah Bazerghi, warga Indonesia yang berbasis di kawasan Taylor Lakes, Victoria mengatakan ia merasa Melbourne "sudah jauh lebih normal" dalam beberapa hari terakhir.