Logo BBC

Lockdown di Filipina Berujung Kelahiran 200.000 Bayi Tak Direncanakan

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Tapi dia juga mengenal Gereja Katolik dan ajarannya tentang kontrasepsi dan aborsi.

"Ketika saya baru hamil sebulan, saya memberi tahu pasangan saya bahwa saya ingin menggugurkannya karena hidup ini sulit," katanya saat kami duduk di sekitar sungai yang bau, salah satu dari sedikit tempat yang bisa memberi anda ketenangan di area yang ramai itu.

"Tetapi dia berkata bahwa kami bisa melewatinya. Saya melanjutkan kehamilan ini daripada melakukan dosa.

"Sekarang sudah hampir tiga bulan sejak kami berpisah."

Sambil menyeka air mata, Rovelie mengatakan bahwa dia khawatir dengan prospek masa depan anak-anaknya.

Saat kami berbicara, orang-orang berpencar saat mobil patroli polisi menyusuri jalan berlumpur, mencari pengedar narkoba.

Menjual obat-obatan, kata Rovelie, adalah satu-satunya cara untuk "melarikan diri". Sekarang pandemi Covid-19 telah mendorong ekonomi Filipina ke dalam resesi, peluang yang ada lebih suram dari sebelumnya.

"Itu kekhawatiran nomor satu saya, apakah saya masih bisa mendukung pendidikan anak-anak saya?" kata Rovelie.

"Kadang-kadang ketika saya marah dan kehilangan kesabaran, saya mengatakan pada mereka bagaimana jika saya membiarkan mereka diadopsi orang kaya sehingga mereka bisa mendapatkan sekolah yang layak. Tapi kemudian saya berkata pada diri sendiri bahwa saya mungkin bisa mengatasi ini semua."