Logo ABC

Faktor Psikologi Ikut Bantu Warga Indonesia Sembuh dari COVID-19

Sapto Bino (kanan) dan keluarga di Pantai Ora, Seram, Maluku ketika liburan akhir tahun 2017.
Sapto Bino (kanan) dan keluarga di Pantai Ora, Seram, Maluku ketika liburan akhir tahun 2017.
Sumber :
  • abc

"Selain Cak Lontong, sesekali seleksi Indonesia Idol, terutama cela-celaan Ari Lasso dan Anang yang sering dapat bully-an juri lain."

"Anak saya sukanya Korean Pop (K-pop) dan NCT salah satunya grup favorit serta Drakor (Drama Korea)." katanya lagi.

Sementara istirnya menunjukkan respons yang positif, setelah Sapto mendendangkan laguĀ Iga Marwani.

"Setelah itu setiap pagi kami sambil berolahraga menyetel lagu album hit di Indonesia 1980-1990-an seperti Utha Likumahua, Rafika Duri, Chrisye, Ermy Kullit, Ruth Sahabaya, Dewa, juga Rossa yang istri dan kami suka," kata Sapto.

Meminta kiriman video dan gambar yang lucu Rini Tri Utami dan keluarganya. Rini Tri Utami dan keluarganya.

Foto: Koleksi pribadi

Saat masuk rumah sakit akibat COVID-19 pada akhir Desember lalu, Rini Tri Utami mengaku sangat terpukul bukan saja karena kondisi fisiknya, tapi karena anak sulungnya yang duduk di kelas 6 juga dinyatakan positif COVID-19 dan harus menjalani karantina di hotel sendirian.

"Pertama masuk sudah hampir anfal, demam tinggi, urtikaria, gagal nafas, sesak, dan kejang, rasanya sudah hampir mati," ujar Rini yang juga mengaku sempat berhalusinasi.

"Tiap kali memejamkan mata, [penampakannya] jadi ungu semua, terus ada yang manggil-manggil namaku, "Rin.. Rini.." kadang suara bapak-bapak, kadang suara perempuan, jadi aku terus merasa, aku kenapa ya, apa ini [pertanda] aku mau mati ya," ceritanya kepada Hellena Souisa dari ABC Indonesia.

Karena itu, Rini akhirnya mengirimkan sejumlah pesan singkat kepada keluarga dan teman-teman terdekatnya berisi permohonan maaf sampai niatnya membayar utang ke beberapa orang.

Tapi cara pandangnya dari yang "sudah siap mati" berubah drastis setelah ia berkomunikasi dengan anaknya melalui video call.