Logo DW

Pemimpin G-20 Berjanji Bantu Afganistan Tanpa Mengakui Taliban

Ajmal Kakar/XinHua/dpa/picture alliance
Ajmal Kakar/XinHua/dpa/picture alliance
Sumber :
  • dw

Konflik berkepanjangan selama empat dekade ditambah kekeringan parah telah memperburuk situasi kemanusiaan di Afganistan. Sejak Taliban kembali berkuasa, warga tidak hanya bergulat dengan kondisi kerawanan pangan yang buruk, tapi juga krisis perbankan yang mengancam melumpuhkan bisnis.

Fabrizio Cesaretti, deputi perwakilan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) di Afganistan, mengatakan kepada DW bahwa Afganistan tengah menghadapi kekeringan paling buruk dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya hasil panen memburuk dan pendapatan rumah tangga menurun. "Situasinya benar-benar suram,” katanya. "Perbatasan dengan negara-negara seperti Pakistan juga ditutup, menyulitkan para petani untuk mengekspor produk mereka dan mencari nafkah,” tambah Cesaretti.

Cesaretti lantas mendesak negara-negara G20 untuk segera mendukung sektor pertanian Afganistan melalui program pendanaan. "Kami telah melakukan perjalanan antar provinsi untuk memasok benih, pakan ternak dan pupuk agar petani dapat mengolah tanah mereka dan peternak dapat memberi makan ternak mereka,” katanya. "Negara ini memang belum masuk kategori bencana kelaparan, tetapi dengan lebih banyak dukungan internasional, kelaparan dan kekurangan gizi lebih lanjut dapat dicegah,” tambahnya.

Memerangi terorisme

Bagaimana merespons ancaman teror yang sedang berlangsung di Afganistan juga tetap menjadi agenda utama G20. Taliban sebelumnya telah menghadapi serangan dari Islamic State Khorasan (ISIS-K).

Menurut pernyataan dari Gedung Putih, "para pemimpin membahas pentingnya mempertahankan fokus pada upaya kontraterorisme yang bertahan lama, termasuk terhadap ancaman ISIS-K.”

Diskusi G20 untuk memerangi ancaman teror muncul setelah perwakilan UE dan AS mengadakan pembicaraan informal mengenai masalah tersebut dengan Taliban di Doha. Namun, Taliban telah menolak bekerja sama dengan AS dan negara-negara lain untuk memerangi terorisme.