Logo BBC

Mengapa Massa Antikudeta Militer Myanmar Kini Memilih Jalan Kekerasan

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Pada jam-jam pertama setelah militer merebut kekuasaan dalam kudeta mengejutkan di Myanmar pada tahun 2021, hanya ada sedikit reaksi publik yang muncul.

Tampaknya tidak seorang pun warga Myanmar tahu bagaimana harus bereaksi. Pada saat yang sama, Aung San Suu Kyi, pemimpin kubu oposisi terhadap kekuasaan militer selama tiga dekade sebelumnya, ditahan.

"Pagi itu sambungan internet dan telepon terputus", kata Moe Sandar Myint, aktivis serikat pekerja terkemuka di Hlaing Tharyar, sebuah distrik industri di Yangon.

Myanmar
Getty Images
Beberapa milisi penentang kudeta militer di Myanmar membawa senjata api.

"Awalnya kami tidak percaya berita itu, tapi setelah kami pergi membeli radio, kami tahu kudeta itu benar terjadi.

"Kami hancur. Itu adalah hari kegelapan bagi kami. Myanmar baru saja berkembang. Mencari tahu bagaimana caranya melawan para diktator adalah yang paling penting bagi kami," ucapnya.

Namun pada akhir hari itu, sebuah pesan dari Suu Kyi, yang ditulis sebagai antisipasi kudeta, muncul ke publik. Lewat pesannya, dia mendesak rakyat Myanmar untuk tidak membiarkan kudeta terjadi begitu saja.

Pada saat yang sama, salah satu penasihat Suu Kyu yang paling tepercaya, Win Htein, mengutip Mahatma Gandhi. Dia menyerukan pembangkangan sipil. Ini adalah strategi yang pernah dilakukan Suu Kyi terhadap pemerintahan junta militer sebelumnya.

Maka terbentuklah CDM, Gerakan Pembangkangan Sipil, yang awalnya diinisiasi para petugas kesehatan dan guru yang menolak bekerja.

Gerakan ini secara cepat mendapat dukungan serikat pekerja, kelompok pegawai negeri, berbagai bintang musik dan film, serta kelompok LGBT+ dan etnik minoritas.

Mereka tidak hanya mendukung gerakan non-kekerasan Aung San Suu Kyi, tapi juga menyerukan pemulihan pemerintahan terpilih yang dipimpin peraih Nobel Perdamaian tersebut.

Kala itu, wajah Suu Kyi terlihat dalam berbagai poster protes anti-kudeta.