Logo DW

Polwan Terpapar Radikalisme, Pengamat: Tanda Bahaya Sangat Nyata

Reuters/W. Kurniawan
Reuters/W. Kurniawan
Sumber :
  • dw

Kemudian bergeser ke yang lain, yaitu pada sisi akses. Tadi saya katakan akses terhadap informasi, jaringan pembuatan misalnya bom atau senjata yang bisa diindikasikan dengan mulai terkuaknya keterpaparan polisi dan tentara. Ini menegaskan bahwa mereka tidak hanya menyasar lembaga pendidikan tetapi juga menggunakan instrumen-instrumen negara yang secara spesifik berkaitan dengan penguasaan alat-alat kekerasan seperti senjata untuk menyebarkan apa yang sering kita sebut sebagai ekstremisme kekerasan atau teror.

Kemudian ini juga dilengkapi dengan penguasaan atas birokrasi pemerintahan, artinya bukan hanya hard approach yang mereka gunakan untuk konteks ini tapi juga soft approach, dengan misalnya mempengaruhi PNS atau ASN birokrasi pemerintahan di tingkat eselon bahkan untuk memengaruhi kebijakan, sehingga kebijakan yang dikeluarkan itu cenderung hanya mengumumkan faktor-faktor eksklusif itu. Saya kira sumber dana juga mereka butuhkan dan mereka sudah nyata-nyata menarget BUMN sumber daya.

Akan ada pengawasan atau seleksi penceramah keagamaan yang diperketat di rumah ibadat di lingkungan TNI/Polri?

Itu bukan satu-satunya, yang paling menarik tentu keterlibatan orang dalam. Ketika kemarin misalnya di Kecamatan Ciputat ada ASN yang kemudian mengeluarkan surat edaran atas perintah camat untuk di hari Jumat semua yang beragama Islam wajib menggunakan gamis hitam. Itu kan cerita betapa sesungguhnya ASN kita paling tidak dalam level tertentu itu sudah menjadi simpatisan dari kelompok ini. Kelompok-kelompok ini kita bisa petakan paling tidak ke dalam empat lapis struktur dari kelompok-kelompok eksklusif, ekstremis kekerasan.

Seperti apa struktur tersebut?

Yang paling inti tentu para ideolog. Mereka itu barangkali agak sulit kita dekati kecuali dengan pendekatan-pendekatan keagamaan. Yang kedua adalah para aktor.

Mereka adalah pelaku yang siap melakukan melakukan misalnya amaliyah, mereka menyasar kelompok-kelompok yang secara keagamaan kurang memadai tetapi mereka punya ketidakpuasan cukup besar terhadap situasi politik. Kemudian yang lain adalah struktur-struktur resmi dari organisasi-organisasi mereka. Dan mereka nyata-nyata bergentayangan di tengah masyarakat.