Logo BBC

Jokowi di Periode Kedua, Optimisme dan Pesimisme Masyarakat 50:50

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma`ruf Amin memberikan keterangan pers usai pelantikan keduanya di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (20/10) - ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma`ruf Amin memberikan keterangan pers usai pelantikan keduanya di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (20/10) - ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras
Sumber :
  • bbc

Sumarsih juga menyebut komitmen untuk menghapus impunitas - kejahatan tanpa hukuman - sebagai janji palsu mantan wali kota Solo itu.

Namun yang membuatnya amat kecewa yaitu ketika Jokowi mengangkat mantan menteri pertahanan dan keamanan/panglima angkatan bersenjata, Wiranto, sebagai salah satu pembantunya di dalam kabinet.

"(Wiranto) orang yang diduga bertanggung jawab di dalam tragedi 1998, khususnya di dalam tragedi penembakan para mahasiswa," ucap Sumarsih.

Ia terakhir kali bertemu Presiden Jokowi pada 31 Mei 2018, ketika ia dan sejumlah keluarga korban kasus-kasus pelanggaran HAM berat diundang ke Istana Kepresidenan, Jakarta. Setelahnya, menurut Sumarsih, belum ada perkembangan berarti dalam upaya penegakkan HAM.

"Saya optimis di dalam melangkah, di dalam berjuang, tetapi memang saya pesimis di dalam harapan," imbuhnya.

Ia menganggap visi-misi Jokowi-Ma`ruf jauh berbeda dengan visi-misi Jokowi-JK dalam isu hak asasi manusia. Pasalnya, dalam visi-misi periode pemerintahannya yang kedua, Jokowi tidak menyinggung upaya penegakkan HAM, dan hanya menyebut upaya perlindungan, pemajuan dan pemenuhan HAM.

"Bagi saya pribadi, yang dimaksud dengan penegakkan HAM adalah membawa kasus-kasus pelanggaran HAM berat ke meja pengadilan, sebagaimana Indonesia menyatakan diri sebagai negara hukum."

Harapannya memperoleh keadilan bagi sang anak pada periode kedua Presiden Jokowi adalah bahwa Jokowi dapat memilih jaksa agung yang baik dan berani.

"Berani menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu, karena selama ini, kasus-kasus yang sudah diselidiki oleh Komnas HAM itu selalu dikembalikan dari Kejaksaan Agung ke Komnas HAM dengan berbagai alasan," pungkasnya.

Marsela , warga Dayak korban karhutla: `Laksanakan putusan Mahkamah Agung`

Marsela Arnanda tengah mengambil hari beristirahat dari rutinitas membantu upaya pemadaman api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada saat pelantikan Jokowi-Ma`ruf berlangsung di Jakarta (20/10).

Marsela adalah relawan Youth Act Kalimantan sekaligus warga Dayak yang vokal menyuarakan kekhawatirannya akan nasib Kalimantan yang hampir setiap tahun ditelan kabut asap karhutla sejak lebih dari 20 tahun lalu.