Logo BBC

Kisah Keluarga yang Bertahan Sendirian di Tengah Desa yang Tenggelam

"Saya tidak ingin pindah. Sudah diniati di sini, kami tinggal di sini," tuturnya berkukuh.


Mereka yang "terusir" karena terancam tenggelam

Demak mengalami perubahan garis pantai hingga 5 km ke arah darat akibat abrasi.

Akibatnya, pada tahun 2006 sebagian besar rumah milik 206 KK di Desa Bedono mulai terendam air. Setelah warga menuntut relokasi, mereka dipindahkan ke desa lain di Kecamatan Sayung, termasuk perempuan paruh baya bernama Maryati.

Maryati yang berusia 53 tahun itu mengatakan bahwa genangan air laut telah membuat lapuk dinding rumahnya yang terbuat dari papan. Imbasnya, hampir setengah rumahnya rusak.

"Bagian belakang rumah sudah rusak kena ombak. Dinding yang terbuat dari papan sudah rontok," tuturnya.

Khawatir anaknya yang kala itu masih kecil akan terdampak banjir laut. Dengan sedikit bantuan material yang diberikan pemerintah daerah, dia membangun rumah yang berjarak sekitar 5 km dari rumah sebelummya.

Senada, kekhawatiran banjir laut yang kian tinggi juga menjadi alasan Muningsih dan keluarganya untuk pindah dari Rejosari.

"Kalau rob masuk rumah, air bisa menggenangi rumah."

"Saya jadi takut, lalu saya minta pindah. Sebenarnya tidak punya dana, lalu cari pinjaman uang dan bangun rumah," ujarnya.