Logo BBC

Kisah Keluarga yang Bertahan Sendirian di Tengah Desa yang Tenggelam

Pekalongan di pesisir utara Jawa Tengah, mengalami penurunan tanah sekitar 1-20 sentimeter setiap tahunnya.

Pada tahun 2018, tercatat 31 persen wilayah daratan Pekalongan telah tergenangi air laut secara permanen.

Lahan yang dulunya sawah dan kebun, kini banyak dimanfaatkan sebagai tambak ikan.

Salah satu warganya, Sisriati, terpaksa meninggikan lantai rumahnya hingga satu meter.

Imbasnya, jarak antara lantai dan langit-langit rumah semakin pendek.

"Kalau berjalan [di dalam rumah] harus hati-hati, kalau nggak hati-hati ya kejegluk (terbentur). Tamu-tamu juga sering kejegluk soalnya ini kan sudah mentok, nggak bisa ke atas lagi wong atasnya sudah rapuh," tuturnya.

Sisriati memilih bertahan tinggal di sana meski rumahnya terus ambles dan sumber penghasilannya menghilang.

"Dulu sebelum ada rob sekitar sawah itu masih bisa ditanami sebelum jadi tambak. Jadi kehidupan di sini dulu tercukupi ekonominya. Menanam padi juga masih bagus penghasilannya bagi para petani."

"Tetapi sekarang banyak yang menganggur," jelasnya.

`Impian saya, jadikan area bebas yang kita hijaukan`

Banjir rob yang datang setiap tahun di Pekalongan, adalah alasan utama dibangunnya tanggul pengendali ombak di kota tersebut.

Proyek ini menelan biaya hingga Rp500 miliar. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menyediakan sejumlah pompa air berkapasitas 2.000 liter/detik.