Logo ABC

Stigma atas Pasien COVID-19 dan Keluarganya di Indonesia Masih Tinggi

Stigma terhadap pasien dan perawat COVID-19 menyebabkan orang untuk enggan dites karena takut dijauhi, sehingga menurut para ahli kesehatan publik mempersulit penanganan pandemi.
Stigma terhadap pasien dan perawat COVID-19 menyebabkan orang untuk enggan dites karena takut dijauhi, sehingga menurut para ahli kesehatan publik mempersulit penanganan pandemi.
Sumber :
  • abc

Puluhan petugas kesehatan dari berbagai tempat di Indonesia mengatakan stigma seputar virus corona telah mempersulit pekerjaan mereka atau, dalam beberapa kasus, malah meningkatkan risiko.

Di kota tepi sungai Banjarmasin di Kalimantan, pegawai negeri berpakaian hazmat lengkap mengatakan kedatangan mereka menyebabkan kepanikan di jalanan.

Mereka sekarang memilih untuk mendatangi puskesmas untuk menghindari perhatian yang tidak diinginkan dari masyarakat, meskipun itu dapat meningkatkan risiko kontak dan penularan.

Dari Medan, Sumatera Utara, perawat menceritakan mereka diusir dari sebuah desa pada bulan Maret dan diberi tahu jika virus itu adalah berita palsu.

Sementara yang lain menerima panggilan telepon yang kasar dari orang tua yang tidak terima ketika mendengar anak mereka dinyatakan positif COVID-19.

Konvoi malam hari

Di Papua Barat, sejumlah perawat memilih mengantar pasien COVID-19 ke tempat karantina pada tengah malam dengan konvoi sepeda motor.