Logo BBC

Pasien Covid di RS Terus Naik, Efektivitas Telemedesin Dipertanyakan

Petugas kesehatan memindahkan seorang pasien, di luar ruang gawat darurat sebuah rumah sakit di Semarang, Jawa Tengah, (02/07). BBC Indonesia
Petugas kesehatan memindahkan seorang pasien, di luar ruang gawat darurat sebuah rumah sakit di Semarang, Jawa Tengah, (02/07). BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Pengiriman ekspedisi paling cepat berlangsung selama satu hari. Dengan demikian, pasien isoman tak bisa mendapatkan paket obat pada hari yang sama.

layanan telemedesin
Dok. Pribadi Siska
Paket obat dari layanan telemedisin kemenkes

"Kalau memang terjadi peningkatan kasus kan akan banyak pihak swasta yang akan mengulurkan bantuannya saya rasa ini bisa alternatif untuk SiCepat nanti," tambah Nadia.

Lebih lanjut, Nadia mengklaim saat ini lebih dari 90% pasien yang dirawat di rumah sakit merupakan pasien tanpa gejala dan dengan gejala ringan.

Ia justru meminta pihak rumah sakit untuk menyaring pasien, dan memulangkan mereka yang tak perlu dirawat di rumah sakit untuk menjalani isoman.

"Tapi tentunya rumah sakit bisa kemudian menentukan pasiennya dipulangkan, tidak perlu dirawat, dikaitkan dengan layanan telemedesin yang ada. Jadi ini sebenarnya, untuk saringannya ada di RS juga kan," katanya.

Efektivitas layanan telemedesin sulit diukur

Anggota tim advokasi dari Lapor Covid-19, Firdaus Ferdiansyah menilai efektivitas layanan telemedesin sulit diukut. Sebab sejauh ini, tak ada data terbuka tentang pasien isoman yang mendapat akses layanan ini.

"Hanya informasinya masih terpecah dan sulit untuk melakukan validasinya," kata Firdaus.

Sejauh ini Lapor Covid-19 hanya mendapat keluhan dari masyarakat terkait dengan layanan telemedesin ini melalui media sosial ataupun pemberitaan.

"Banyak informasi keluhan lewat medsos. Pengiriman obat untuk pasien isoman terlambat," tambah Firdaus.