Logo BBC

Suasana Ramadan Sekarang dan Dua Tahun Lalu di Tengah Pandemi COVID-19

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Seperti apa situasi Masjid al-Makmur saat Covid `menggila`?

Pada akhir April 2020, ketika saya mendatangi Masjid al-Makmur, pintu gerbangnya ditutup. Mereka tidak menggelar salat jamaah untuk umum saat itu.

Saat itu, saya masih ingat, Gubernur DKI Jakarta memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga akhir Mei 2020.

Dalam pasal 11 disebutkan kegiatan ibadah di masjid dihentikan dan warga diminta salat di rumah untuk menghentikan penyebaran wabah virus Corona.

Kawasan Tanah Abang ketika itu masuk kategori zona merah. Di wilayah itu, sampai pertengahan April 2020, ada 60 pasien positif virus Corona.

Saya teringat pula, selagi diberlakukan kebijakan penutupan masjid, ada cerita sebagian umat Islam menolaknya.

Mereka kemudian berusaha mencari masjid lain yang memilih buka. "Ada warga sekitar yang meminta kita menggelar ibadah salat berjamaah," Ghozi mengenang.

Di sinilah, Ghozi, seperti yang dilakukan pemimpin masjid lainnya, berusaha mencari jawaban yang tepat agar alasan penutupan masjid dapat diterima.

`Masjidil Haram saja ditutup, mengapa di sini tak ditutup?`

"Masjidil Haram saja bisa ditutup, kenapa di sini tidak bisa ditutup," Ghozi mengulangi lagi argumennya. Diakuinya ada yang bisa menerima dan ada pula yang menolak.

Kisah warga yang berkukuh menolak penutupan masjid itu saya dapatkan salah-seorang jamaah Masjid al-Makmur. Namanya Yazid Salim, 60 tahun.

Dua tahun lalu, saya bertemu dan mewawancarainya. Dia berjualan penganan kamir dengan gerobaknya di dekat masjid itu.

Pekan lalu, saya bertemu lagi dengan Yazid. Kali ini dia ditemani anaknya saat membolak-balik kamir dari wajan.

`Covid hampir merenggut nyawa saya`

Yazid ketika itu dapat memahami penutupan itu. Dia sejak awal meyakini Covid itu ada dan menular. Keyakinannya tidak luntur apalagi dia kemudian terpapar.