Sejumlah Maba UPN Yogyakarta Dilarikan ke RS, Diduga Keracunan Makanan Saat Outbond
- Dokumentasi UPN Veteran Yogyakarta
Yogyakarta – Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPN Yogyakarta) mengadakan kegiatan outbond dalam rangka Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKKBN), Jumat, 18 Agustus 2023. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa baru (maba) UPN Yogyakarta.
Saat outbond ini ada insiden yang menyebabkan sejumlah mahasiswa UPN Yogyakarta harus dilarikan ke rumah sakit karena diduga mengalami keracunan makanan. Mahasiswa yang diduga keracunan makanan ini mengeluhkan mengalami mual, pusing hingga diare.
Kepala Sub Bagian Kerjasama dan Humas UPN Yogyakarta Markus Kusnadijanto membenarkan adanya insiden sejumlah mabanya dilarikan ke rumah sakit karena diduga mengalami keracunan makanan.
Terkait insiden ini, Markus menjelaskan, pihaknya masih mendalami apa penyebab sejumlah mahasiswanya ini harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
RSUP Dr Sardjito.
- Google Maps
"Kami masih dalami penyebabnya apa. Jika sudah jelas kami akan sampaikan," ucap Markus saat dihubungi wartawan.
Markus menerangkan ada tiga lokasi yang dipakai untuk kegiatan outbond maba UPN Yogyakarta. Tiga lokasi ini berada di markas Batalyon Infanteri Mekanis 403/Wirasada Pratista, Akademi Angkatan Udara (AAU) dan Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 474 Kopasgat Yogyakarta.
Markus membenarkan mahasiswa yang diduga mengalami keracunan makanan ini adalah yang mengikuti kegiatan outbond di Markas Batalyon Infanteri Mekanis 403/Wirasada Pratista.
"Betul (mahasiswa yang diduga mengalami keracunan makanan adalah mahasiswa yang outbond di markas Batalyon Infanteri Mekanis 403/Wirasada Pratista). Ini baru kami sisir dan lihat perkembangannya," ujar Markus.
Sementara itu Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan menyebutkan, ada 15 mahasiswa UPN yang dilarikan ke RSUP Dr Sardjito. Para mahasiswa ini dilarikan ke RSUP Dr Sardjito sekitar pukul 17.15 WIB.
"15 mahasiswa ini 13 orang dilakukan penanganan dan pemantauan di ruang rawat inap. Dua orang masih menjalani pemantauan dan penanganan di IGD," kata Banu saat dihubungi wartawan.
"Keluhan pasien, rata-rata nyeri perut, mual, pusing dan beberapa ada yang diare. Masalah penyebabnya apa kami serahkan ke pihak berwenang. Kami hanya menangani klinisnya saja agar tidak terjadi perburukan (kondisi)," kata Banu.
