Solusi Ganjar soal TikTok Shop dan Jualan Artis yang Ancam Matikan Pasar Tradisional

Bacapres Ganjar Pranowo
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta - Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menyatakan, pemerintah harus melindungi pedagang di pasar tradisional yang kini terancam mati akibat maraknya perdagangan online. Namun solusinya bukan dengan serta merta mematikan TikTok live shop atau melarang artis berjualan.

Viral di TikTok Pernikahan Low Budget, Enggak Sampai Rp3 Juta

Menurutnya, negara tidak bisa melarang usaha seseorang yang tidak melanggar hukum. Namun negara bisa mengatur agar aktivitas seseorang tidak mengganggu pihak lain.

"Kalau artis jualan sembako itu oke apa tidak? Ya okelah. Itu hak dia berjualan masak kita larang. Negeri ini tidak bisa melarang,  yang bisa dilakukan adalah mengatur," tuturnya dalam Podcast Merry Riana dikutip Minggu, 24 September 2023.
  
Menurut Ganjar, ada tiga hal yang harus dilakukan oleh pemerintah. Pertama, pendekatan filosofis yakni melindungi pedagang kecil. Kedua, pendekatan sosiologis yakni mencermati akar permasalahan dan mencari solusi untuk membereskannya. 

Momen Mahfud MD, Ketua MA hingga Ketua THN Amin Baca Puisi di Halal Bihalal IKA UII

"Ini disrupsi sedang terjadi, dan ini soal sosiologis. Maka segera upskilling cepet, pemerintah harus turun tangan mengundang mereka ayo duduk bareng," imbuhnya.

Ilustrasi TikTok.

Photo :
  • Istimewa.
PKL Kecewa Pj Gubernur Mau Stop Gelaran MXGP di NTB

Proses duduk bersama harus benar-benar terbuka dan pemerintah harus mampu mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak. 

"Kita edukasi UMKM agar siap bersaing, karena kalau melarang artis berjualan kok sadis ya. Tidak semua artis itu kaya. Kita lagi belain mereka soal IP, soal royalti, soal karya mereka kalau karya dibajak kasihan," kata Ganjar. 

Dilanjutkannya, setelah pendekatan filosofi dan sosiologi itu kemudian yang mendasari kemunculan regulasi. "Cara yang paling bagus adalah mendengarkan mereka semua. Sehingga representasinya itu akan betul-betul mewakili sampai membuat regulasi. Jadi, filosofi, sosiologis baru regulasi," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya