Densus 88 Ungkap Fakta Modus Baru Penyelundupan Dana Teroris

Jubir Densus 88 Anti-teror Polri Kombes Pol Aswin Siregar bersama Karo Penmas
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

Jakarta - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap modus baru penyelundupan dana teroris menggunakan aset virtual atau dikenal cryptocurrency (mata uang kripto).

Ratusan Alumni Akpol 96 Kumpul Bareng, Ada Apa?

Terbongkarnya modus ini setelah penyidik berhasil melacak hasil penggalangan dana Anshor Daulah (AD). Hal itu diungkap Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Komisaris Besar Polisi Aswin Siregar.

“Hasilnya dikirim ke Suriah dalam bentuk cryptocurrency, ini sudah berhasil diungkap oleh penyidik Densus 88,” ucap dia kepada wartawan, Rabu 20 Desember 2023.

Bareskrim Polri Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung soal Kasus Pemalsuan Dokumen

Ilustrasi representasi mata uang kripto.

Photo :
  • ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi

Dia menjelaskan, pengiriman dana menggunakan mata uang kripto ke Suriah itu berkaitan dengan AD, kelompok teroris yang mendukung kelompok militan dan radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) dengan nilai mencapai Rp 6 miliar.

Pemerintah Sudah Kantongi Rp 112 Miliar Pajak Transaksi Kripto pada 2024

“Kemudian ada satu kasus, yang melibatkan penggalangan dana AD itu besar, hampir Rp 6 miliar (pakai) kripto. Dikirim ke Suriah, dari sini (Indonesia) ke sana,” ujarnya.

Bukan cuma kasus pengungkapan penggalangan dana yang dikirim dengan kripto. Ada pula kasus penggalangan dana senilai Rp 60 juta, dan satu kasus yang masih didalami.

“Ada tiga kasus yang satu proses penyidikannya masih dalam proses audit atau pengembangan. Jadi jumlahnya belum bisa mereka beri tahu ke kita. Yang kedua sekitar Rp 60 juta. Nah ini teknis (motif dan alasan pemakaian kripto). Nanti setelah sidang biasanya bakal diungkap. Jadi sebelum persidangan kita tidak bisa membuka motif dan modus,” kata dia.

Adapun terungkapnya penggalangan dana ini berkat hasil kerja sama Indonesia yang gabung dalam Financial Action Task Force (FATF), organisasi internasional yang berfokus pada pemberantasan pencucian uang, pendanaan terorisme, dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal.

“Mudah-mudahan kedepan dengan kita bergabung ke dalam Financial Action Task Force kita makin bisa mengungkap aliran dana yang digunakan untuk tindak pidana terorisme,” kata dia.

ilustrasi pelaku terorisme

Photo :
  • vstory

Sebelumnya diberitakan, total sebanyak 142 tersangka teroris yang tersebar di sejumlah wilayah di Tanah Air dicokok Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sepanjang 2023. 

“Sebagai bentuk pengungkapan dan pencegahan tindak pidana teroris ada 142 tersangka yang diamankan Densus 88 sepanjang tahun 2023,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Ahmar Ramadhan kepada wartawan, Rabu 20 Desember 2023.

Dari 142 tersangka, sebanyak 101 di antaramya masih dalam proses penyidikan, 23 tersangka berkasnya sudah lengkap alias P21. Kemudian, 16 tersangka dalam tahap pemeriksaan lalu tersangka tewas karena terlibat baku tembak dengan Densus 88 saat operasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya