Polres Kudus Akan Kawal Ketat Kotak Suara

Pemilih masukkan surat suara ke kotak suara dalam simulasi pemilu.
Sumber :
  • Antara/ Jessica Wuysang

VIVA - Panitia pelaksana pemilihan kepala daerah Jawa Tengah terus mematangkan strategi guna melancarkan hari pencoblosan hari ini. Setiap aspek seperti sistem pengamanan hingga kesiapan logistik terus dimatangkan.

Raffi Ahmad Diduga Maju ke Pilkada Jateng, Netizen: Mending Jangan Deh Aa

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kudus, Mohamad Hanafi, mengatakan, saat ini seluruh logistik untuk wilayahnya telah sampai di tangan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Rencana pagi ini akan langsung didistribusikan ke masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Hari ini (Selasa) logistik sudah ada di masing-masing PPS, masing-masing desa dan besok pagi (hari ini) jam 6 akan bergeser ke masing-masing TPS," ujar Hanafi di Kantor KPU Kudus, Jawa Tengah, Selasa, 26 Juni 2018.

Baliho Bertebaran Dimana-mana, Kapolda Irjen Luthfi Bantah Ancang-ancang Pilgub Jateng

Kesiapan lain seperti sumber daya manusia (SDM), keuangan dan beberapa hal lain disebutnya juga telah siap.

Sementara itu, Kapolres Kudus, AKBP Agusman Gurning, mengatakan, akan mengawal ketat pendistribusian logistik hingga tiba di TPS. Begitu pula saat selesai pemungutan suara, petugas akan menempel ketat hingga kotak suara kembali ke KPU Kudus.

Masuk Bursa Cagub Jateng 2024, Irjen Ahmad Luthfi: Saya Masih Dinas

"Pengamanan personel baik dari polres dan kodim itu melekat baik dari kepolisian, KPU ke PPK, PPK ke PPS dan nanti ke TPS melekat. Begitu juga sebaliknya setelah perhitungan dari TPS ke PPS, PPS ke PPK, PPK ke KPU itu melekat pengamanannya," kata Agus.

Polres Kudus akan menerjunkan sebagian besar personelnya. Tercatat ratusan anggota disebar ke 1.491 TPS di seluruh Kudus. Sementara itu, personel TNI yang diperbantukan sekitar 400 prajurit.

"Untuk personel yang digelar di 1.491 TPS itu kami menerjunkan sebanyak dua per tiga personel kami yaitu sebanyak 600 personel," kata Agus.

Patroli malam

Jajaran Polres Kudus bersama Panwaslu Kota Kudus juga melakukan patroli malam guna mencegah adanya money politic atau politik uang jelang hari pencoblosan pemilihan gubernur Jawa Tengah dan pemilihan bupati Kudus.

Dipimpin Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Agus Supriyadi, Kapolsek Undaan AKP Anwar, Ketua Panwaslu Muhammad Wahibul, dan sentra gakkumdu lainnya melakukan patroli di daerah Undaan Tengah.

Pantauan VIVA, beberapa kali sentra gakkumdu melakukan dialog dengan para warga menanyakan kondisi lingkungan.

Wahibul mengatakan, di wilayah kabupaten terdapat sembilan kecamatan. Salah satu yang menjadi atensi adalah Kecamatan Undaan.

"Sebab di sini ada salah satu paslon yang berasal dari Undaan," kata Wahibul di Mapolsek Undaan, Selasa, 26 Juni 2018.

Usai meninjau Undaan, pihak sentra gakkumdu juga meninjau Kecamatan Mejobo, karena salah satu paslon juga berasal dari wilayah tersebut.

"Jadi yang daerahnya menjadi asal paslon yang diatensi karena takut terjadi mobilisasi massa," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Undaan AKP Anwar mengatakan, hingga saat ini belum ada kejadian menonjol dan tindak pidana pemilu.

"Sampai saat ini masih dalam keadaan aman," ujarnya.

Kabupaten Kudus menyelenggarakan pemilihan bupati. Dalam kontestasi pesta demokrasi ini, terdapat lima pasangan calon bupati dan wakil bupati Kudus.

Kelima pasangan itu adalah dua pasangan dari jalur perseorangan Akhwan-Hadi Sucipto dan Nor Hartoyo-Junaidi, serta tiga pasangan dari jalur partai politik yaitu Masan-Noor Yasin (diusung PDI Perjuangan, PAN, Partai Demokrat, dan Partai Golkar); Muhammad Tamzil-Hartopo (PKB, PPP, dan Partai Hanura), dan pasangan Sri Hartini-Setia Budi Wibowo yang diusung Partai Gerindra, PKS, dan PBB.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya