Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews -
Kementerian Pertanian akan segera memberikan kuota impor sapi betina produktif kepada perusahaan milik negara atau Badan Usaha Milik Negara. Langkah itu dilakukan karena kecilnya minat pihak swasta dalam melakukan impor sapi betina.
Menteri Pertanian Suswono, Rabu 16 Oktober 2013, mengungkapkan para importir sapi enggan mengimpor sapi jenis tersebut karena keuantungannya dinilai kecil.
"Yang diternak kan betina produktif yang bisa beranak pinak dan menambah produktivitas. Tapi saat ini pelaku usaha tidak ada yang memanfaatkan ini," kata dia.
Karena itu, sebagai kepanjangan tangan pemerintah, BUMN harus mengambil alih ini. Khususnya untuk mendukung swasembada daging yang ditargetkan pemerintah. "Menteri BUMN siap mendukung," ujarnya.
Menteri BUMN Dahlan Iskan membenarkan hal tersebut. Permintaan tersebut kata Dahlan karena kuota impor betina tidak menarik minat para pengusaha. "Perusahaan BUMN Rajawali Nusantara Indonesia yang ajukan," kata dia.
Sementara itu, Direktur RNI, Ismed Hasan Putro, mengatakan siap melakukan importasi sapi jenis itu. Asalkan, RNI juga diberi kesempatan untuk mengimpor sapi jenis lainnya, yaitu sapi pedet, bakalan dan sapi potong.
"RNI siap berapapun, tapi jangan hanya dikasih sapi betina produktif. Kami kan butuh berkesinambungan juga. Sapi produktif sanggup 1.000 ekor, sapi pedet 1.500, sapi bakalan 3.000 dan sapi siap potong 3.000," tuturnya.
Baca Juga :
Starlink Harus Buka Kantor di Indonesia
5 Tahun Nunggu Momongan, Reino Barack dan Syahrini Romantisnya Gak Berubah
Keluarga kecil Reino Barack dan Syahrini tengah diselimuti kebahagiaan untuk menanti kelahiran anak pertama mereka. Kebahagiaan ini juga dirasakan oleh keluarga besar.
VIVA.co.id
25 Mei 2024