Sumber :
- REUTERS/Marko Djurica
VIVAbola
- Petugas keamanan sebenarnya memiliki kewajiban mengamankan sebuah pertandingan sepakbola. Tapi, hal itu tak terjadi dalam laga kualifikasi Euro 2016 antara Serbia melawan Albania, Selasa lalu.
Kerusuhan di stadion Belgrade pun tidak terelakkan setelah aura politis dibawa ke atas lapangan hijau. Pemain Serbia dan Albania terlibat saling dorong akibat sebuah bendera yang melayang.
Stefan Mitrovic berusaha merobek bendera yang diterbangkan helikopter tanpa awak
(drone)
, sedangkan pemain Albania berusaha mengamankannya. Insiden ini memicu keributan dari penonton di tribun.
Pertandingan akhirnya dihentikan setelah Albania menolak untuk melanjutkan pertandingan dengan alasan keamanan. Pelatih Gianni De Biasi merasa timnya terancam oleh sikap penjaga keamanan yang malah bersikap keras pada timnya.
Baca Juga :
Serbia Minta Bantuan Steven Seagal
UEFA sudah memeriksa kasus ini. Kedua negara bisa dijatuhi sanksi berat, setelah Serbia gagal mengamankan pertandingan dan Albania membentangkan bendera di atas lapangan serta menolak untuk kembali bermain.
Namun, De Biasi menjelaskan kalau situasi di lapangan saat itu sudah tidak memungkinkan lagi pertandingan bisa dilanjutkan.
"Stadion di Belgrade benar-benar tidak siap untuk pertandingan macam ini. Pihak yang berwenang harus berpikir apa yang harus mereka lakukan, semua gambarnya jelas. Itu sangat berbahaya dan stadionnya tidak aman," tambah De Biasi. (one)
Halaman Selanjutnya
UEFA sudah memeriksa kasus ini. Kedua negara bisa dijatuhi sanksi berat, setelah Serbia gagal mengamankan pertandingan dan Albania membentangkan bendera di atas lapangan serta menolak untuk kembali bermain.