- Lehtikuva/Markku Ulander/via REUTERS
VIVA.co.id – Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) berpeluang besar untuk bisa tampil menjadi tuan rumah Piala Dunia. Hal ini dikatakan langsung oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino. Namun, kapan negara-negara ASEAN bisa mewujudkan mimpi menggelar Piala Dunia?
Dalam sebuah kunjungan ke Myanmar pada Februari lalu, Infantino mengungkap sebuah bahasan dalam pertemuan. Saat itu, Infantino datang mengunjungi Federasi Sepakbola Myanmar (MFF), dan membahas kemungkinan negara ASEAN untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.
Pernyataan Infantino cukup mencengangkan. Sebab, Asia Tenggara seperti yang diketahui dihuni oleh negara-negara dunia ketiga. Mungkin hanya beberapa negara semisal Indonesia, Thailand, Singapura, dan Malaysia, yang bisa dikatakan memiliki infrastruktur yang masih memungkinkan.
Infantino rupanya sudah tahu bagaimana kondisi negara-negara di kawasan ASEAN. Menurutnya, Piala Dunia akan sulit jika hanya digelar di satu negara ASEAN. Namun, andai digelar di beberapa negara, kemungkinan Piala Dunia bisa dilaksanakan di ASEAN.
"Hari ini di pagi hari, kami mengadakan pertemuan dewan (tentang) kemungkinan ASEAN menjadi tuan rumah Piala Dunia. Kami mendiskusikan tentang (Piala Dunia) 2034," ujar Infantino dikutip Fox Sports Asia.
"Saya mendukung tuan rumah (beberapa negara), di mana ini membuka pintu untuk banyak asosiasi (sepakbola). Dan, ASEAN adalah wilayah yang sangat bergairah dengan sepakbola. Untuk satu negara di ASEAN (menggelar Piala Dunia). Tapi, untuk beberapa negara, mengapa tidak?" katanya.
Sepanjang 24 kali gelaran Piala Dunia, tercatat hanya Jepang dan Korea Selatan, negara Asia yang didapuk menjadi tuan rumah. Jepang dan Korea Selatan tampil sebagai tuan rumah di Piala Dunia 2002. Selanjutnya, Qatar akan jadi negara Asia ketiga yang akan menggelar Piala Dunia. Qatar direncanakan akan jadi tuan rumah Piala Dunia 2022. (art)
Kubur Rekor Korsel ke Olimpiade, STY Minta Maaf: Mimpi Saya Bawa Indonesia ke Piala Dunia
Timnas Indonesia mengubur target Korea Selatan (Korsel) tampil di Olimpiade. Terkait hal itu, Shin Tae-yong (STY) meminta maaf kepada masyarakat Negeri Gingseng.
