Tantang Timnas Indonesia, Diego Michiels Pernah Dibantai Bahrain 10-0

Diego Michiels dan Michael Krmencik
Sumber :
  • instagram.com/persija

VIVA – Pemain Borneo FC Diego Michiels memberikan sindiran kepada Timnas Indonesia usai dibantai Libya 0-4 pada laga uji coba di Mardan Sports Complex, Antalya, Turki, Selasa,  2 Januari 2024.

Terpopuler: 6 Pemain Bidikan Inter Milan, Pengakuan Pelatih Korsel Usai Dihajar Indonesia

Melalui akun Instagram pribadinya, pemain berposisi sebagai bek di Borneo FC itu mengungkapkan keinginannya untuk menggelar uji coba melawan Timnas Indonesia. "Bisakah uji coba Timnas vs Borneo FC? Siapa tahu bisa akhir musim," tulis Diego.

Pemain keturunan itu menegaskan bahwa ajakan itu bukan sekedar nyinyir belaka. Dia menegaskan bahwa tantangan uji coba tersebut serius darinya.

Wow, Harga Satu Pemain Uzbekistan Ini Lebih Tinggi dari Seluruh Pemain Timnas Indonesia U-23

"Ini bukan mau nyinyir kepada Timnas atau pemain atau apa. Tetapi ingin serius uji coba melawan Timnas kalau ada kesempatan. Itu saja deh. Tetap semangat Timnas untuk pertandingan selanjutnya," tulis Diego Michiels.

Diego Michiels memang kerap memberikan kritik kepada Timnas Indonesia, khususnya pelatih Shin Tae-yong. 

Timnas Indonesia 'Gendong' Asia Tenggara di Semifinal Piala Asia U-23

Terbaru, dia mempertanyakan tidak dipanggilanya dua pemain Borneo, Nadeo Argawinata dan Stefano Lilipaly. Padahal, dua pemain tersebut tampil cukup apik di Liga 1 2023-2024.

Diego Michiels merupakan salah satu pemain naturalisasi. Dia pertama kali memperkuat Timnas Indonesia U-23 di bawah kepelatihan Rahmad Darmawan pada 2011.

Melansir Transfermrkt, Diego Michiels mencatatkan 16 penampilan. Dia Timnas senior, Diego Michiels mencatatkan debut pada 29 Februari 2012 ketika Timnas Indonesia dilatih Aji Santoso.

Menariknya, debut Diego Michiels berakhir mengenaskan. Dia adalah bagian dalam tim ketika Timnas Indonesia dibantai Bahrain 0-10. Sebelum pertandingan ini, rekor kekalahan terbesar Indonesia 9-0, tercatat pada tahun 1974 menghadapi Denmark.

Kekalahan memalukan ini tak lepas dari konflik Internal di jajaran pengurus PSSI mencegah semua pemain yang berasal dari Liga Super Indonesia bermain di tim nasional.

Mereka hanya mengirim pemain yang bermain di Indonesia Premier League, meskipun pemain-pemain nasional yang lebih baik dan berpengalaman bermain di Liga Super Indonesia. Indonesia menurunkan pemain yang tidak berpengalaman karena situasi ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya