Ungkapan Kecewa Thomas Doll Usai Persija Takluk dari Arema FC

Arema FC vs Persija
Sumber :
  • instagram.com/aremafcofficial

Bali – Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll tak dapat menyembunyikan rasa kecewanya usai kalah 2-3 dari Arema FC dalam pertandingan Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pada Senin sore WIB 26 Februari 2024.

Kata Thomas Doll Usai Persija Turunkan Rans ke Zona Degradasi

Doll merasa sangat malu melihat bagaimana anak asuhnya bermain. Menurutnya, apa yang ditampilkan para pemain benar-benar mengecewakan.

"Ini sangat memalukan bagaimana kami bermain seperti ini. Sangat-sangat mengecewakan," kata Doll dalam konferensi pers usai pertandingan.

Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC

Arema FC vs Persija

Photo :
  • instagram.com/aremafcofficial

Persija unggul lebih dulu pada menit 12 lewat gol Marko Simic. Tapi kemudian Dedik Setiawan membalikkan keadaan berkat golnya pada menit 20 dan 36.

Klasemen Liga 1: Klub Raffi Ahmad Kecebur Zona Degradasi

Menurut Doll, situasi itu terjadi karena kesalahan yang dilakukan para pemain. Ini bukan terjadi ketika menghadapi Arema FC saja, tapi juga di pertandingan Liga 1 sebelumnya.

Dua gol yang dicetak Arema FC pada babak pertama terjadi karena kesalahan pemain. Lawan menjadi mudah untuk membobol gawang Andritany Ardhiyasa, termasuk penalti Dedik.

"Kami memulai pertandingan dengan baik kemudian melakukan kesalahan besar seperti yang terjadi di banyak pertandingan musim ini. Kami membiarkan lawan bangkit," imbuhnya.

Arema vs Persija

Photo :
  • instagram.com/persija

Persija sempat membuat kedudukan imbang berkat gol kedua Simic pada menit 56. Tapi selang dua menit kemudian, Muhammad Ferarri mendapat kartu merah.

Arema FC berhasil memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Singo Edan mencetak gol keunggulan ketika pertandingan memasuki menit 78 lewat Charles Lokolingoy.

Menurut Doll, kekalahan ini terjadi karena memang kesalahan dari pemain. Mereka membuang kesempatan untuk menang dan menghancurkan kepercayaan diri di lapangan.

"Anda menghancurkannya sendiri. Anda menghancurkan kesempatan dan kepercayaan diri sendiri. Kami membiarkan gol mudah untuk lawan," tutur juru taktik asal Jerman tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya